_6.Peluk Hangat_

17 12 0
                                    

Yuna pun melempar sembarang potongan kaca yang ia genggam . Sesekali ia merasakan sakit pada telapak tangannya yang terluka,

Ikatan di tubuh Yuna pun telah terlepas,dan sekarang ia tengah mencari jalan keluar dari ruangan yang nampak seperti gudang tak terpakai.

Yuna melihat ada jendela,dan mencari kayu atau semacamnya untuk membuka jendelan tersebut. Perempuan tersebut menemukan obeng dan mencungkil jendela tersebut sampai terbuka .

Sedangkan Izzam tengah kebingungan harus mencari Yuna kemana lagi .

"Yuna lo dimana.? Tolong jangan buat gue jadi khawatir kayak gini." ucap Izzam sembari menyetir

Yuna pun sudah keluar dari gudang tersebut, namun akibat kecerobohannya ia tidak sengaja terjatuh dan menyenggol sebuah kardus, kardus tersebut berjatuhan  dan membuat keduan preman yang tengah bersantai di depan gudang terkejut .

"Aduhh,bego banget lo Yuna!" Ucap yuna sembari bersembunyi dibalik batu besar yang ada disamping gudang

"Coba lo cek," ucap preman pada anak buahnya

"Oke bos"

Yuna sudah tidak memperdulikan rasa sakit ditelapak tangan serta kedua lututnya yang ikutan berdarah karena terjatuh tergesek dengan semen .

"Siapa disana!" tanya preman

Yunaa masih diam sembari menutup mulutnya dengan tangannya .

"Bos,! perempuan yang kita sekap tadi kabur." ucap salah satu anak buah tersebut .

"Cepat cari dia! Dia pasti belum jauh dari sini" ucap bos mereka komplotan preman .

Yuna semakin dibuat takut,air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh dengan sendirinya .

"Ayah,Bunda,bang Ya. Yuna takut, tolongin Yuna." lirih Yuna dalam hatinya .

"Mau kemana lo?" Ucap anak buah dari preman tersebut memergoki Yuna yang tengah bersembunyi di balik batu

Yuna pun terkejut dan lari sekuat yang ia bisa untuk menjauh dari preman dan anak buahnya .

"Bos dia kabur ke Arah jalan raya"

"Kejar"

Yuna berlari sekuat yang ia bisa,namun untuk kesekian kalinya ia harus jatuh membuat pergelangan kakinya sangat sakit untuk digerakkan .

"Jangan coba coba kabur.! Lo nggak sayang sama nyawa lo! Mending lo serahin diri lo sekarang" ucap salah satu anak buah preman yang mengikuti Yuna

"Ayah tolong Yuna, Yuna nggak kuat buat pergi dari sini" ucap Yuna sembari menangis karena kakinya sangat sakit untuk digerakkan .

Dilain tempat Ayah Yuna tengah berada diluar rumah sakit, dan sekarang berada di kantin rumah sakit untuk sekedar memesan kopi .

Tapi saat Ayah Yuna tengah menyeruput kopi dan ingin meletakkan nya kembali pada meja . Gelas kopi tersebut jatuh dan pecah, perasaan ayah yuna menjadi tidak karuan memikirkan Yuna .

"Kan ketangkep lo sekarang" ucap anak buah preman tersebut sembari memegang tangan Yuna

"Lepasin!" Sahut Yuna sembari memberontak .

"Nggak! Lo sumber uang buat kita kita, jadi nggak bakalan gue lepasin! Cepat ikut gue balik ke gudang. Jangan sampai gue main kekerasan sama lo"

Yuna pun menggigit lengan pria tua tersebut,sehingga tangan Yuna terlepas dari genggaman pria tersebut lepas .

"Arghhh sakit! kurang ajar" ucap pria tua tersebut ketika melihat Yuna yang sudah berlari meninggalkan dirinya .

Yuna sudah sampai dijalan raya, ia berjalan dengan pincang karena pergelangan kaki kanannya sangat sakit .

Jodohnya Tetangga [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang