6. ^~E~^

152 12 0
                                    

Dorm dream begitu sunyi, karena semua sedang tertidur. Sedangkan Alena tengah duduk di balkon dorm dan melihat pemandangan. Pikiran mulai berkecamuk di otaknya. Jaemin yang begitu menampakkan ketidaksukaannya waktu itu membuat Alena terus memikirkannya. Meski setelah itu Jaemin bertindak biasa saja, tapi perasaan itu tidak menghilang.

Drrk
Suara kursi digeser terdengar. Alena langsung membalikbadannya dan melihat siapa yang sudah bangun. Dan semesta sepertinya memiliki rencana. Jaemin tengah duduk dan memandang Alena di balkon dari tembusan kaca. Alena membeku dan bingung akan berkata apa. Alena bergerak maju mendekati Jaemin, mungkin saja ini bisa menjadi jawaban dari kecamuk pikirannya akhir-akhir ini.

"Jaemin-a"

"....."

"Apa aku melakukan kesalahan?"

"...."

"Bisakah kau berhenti bertindak begini?!" Alena mulai merasa kesal

Jaemin hanya diam.
Keheningan terjadi lagi, dan Alena sudah muak. Ini sudah terjadi berkali-kali selama seminggu ini. Alena segera pergi meninggalkan jaemin yang hanya terdiam. Ia pergi menuju rumahnya, sebelumnya Ia menginap di dorm karena jadwal dream sangat sibuk dan akhir-akhir ini sudah mulai mereda.

"Ini mengesalkan, apa salahku hingga jaemin mempersulit diriku? Kalau ada keluhan bukannya bicara saja jadi aku bisa memperbaiki diri" Alena bergumam seperti orang gila, ia marah, nangis, emosi, nangis lagi.

****

Hari ini adalah jadwal dimana jeno dan renjun diundang ke sebuah acara. Sedangkan yang lain memiliki kesibukan sendiri atau bermalas-malasan karena jadwal yang kosong. Alena mengurus mereka berdua dari menjemput, memilihkan style dan membantu masak untuk sarapan.

Di tempat acara, Alena menanyakan hal-hal yang akan ditanyakan oleh pembawa acara kepada renjun dan jeno. Jika ada pertanyaan yang sensitif, ia akan meminta untuk mengganti pertanyaan tersebut. Sehingga tidak menimbulkan masalah untuk kedepannya.

Mereka melaksanakan acara dengan lancar, meskipun tadi ada pertanyaan yang agak menjebak. Syukurlah mereka bisa melewatinya.

Di dalam mobil (perjalanan pulang)

"Managernim, apakah konflik sama jaemin blum selesai?" tanya renjun

"Aku inginnya cepet selesai, tapi ya gimana?"

"Apakah sudah minta maaf?" jeno tiba-tiba bertanya

"Belum, aku mengajaknya berbicara secara dewasa tentang apa kesalahanku tapi dia diam saja. Aku sudah mencoba bersabar seminggu ini. "

Mereka terdiam.

Sebenarnya mereka juga tidak tahu alasan Jaemin melakukan hal itu. Tapi, Jeno sepertinya mengetahui suatu hal yang orang lain tidak tahu.

"Baiklah, hari ini kita ke supermarket buat beli kebutuhan masak beberapa hari kedepan"

Mereka berdua pun tersenyum, Alena yang melihat itupun ikut. Alena merasa lega karena keheningan tadi sudah berubah jadi senyuman.

Mereka bertiga berbelanja kebutuhan seperti beras, sayuran, daging, telur, kimchi, ramyeon, snack, susu, bir, cola dan sebagainya. Tak lupa mereka membeli es krim untuk anggota yang lain. Setelah selesai mereka kembali ke dorm

Di dorm, Alena tampak sibuk meletakkan bahan-bahan ke kulkas dibantu member dream yang lain. Tiba-tiba ada telpon dari manager mark.

*mark memiliki manager sendiri karena ia memiliki jadwal yang sangat banyak. Dimana ia mengikuti NCT DREAM, NCT 127,SUPERM, NCT2020(gabungan)

"Halo?"

"Iya, halo?"

"Mark ada di dorm dream?"

Alena segera mengecek, dan ternyata mark tidak ada di dorm.

"Mark tidak ada, kayaknya di dorm 127"

"Ok, thanks"

Alena pun menutup telponnya dan segera menyelesaikan pekerjaannya, tapi ternyata malah sudah selesai. Alena pun tersenyum dan memberikan jempol kepada mereka yang telah membantu. Di sana ada dua orang yang tersipu diam-diam.

"Baiklah karena ini semua sudah selesai, aku akan ijin pulang"

"T..tunggu. Mari main dulu" ajak jisung

Alena menatap Jaemin sekilas lalu membalas ajakan Jisung dengan penolakan halus. Ketika akan keluar tiba-tiba haechan meminta Alena untuk berbicara berdua sebentar. Alenapun menyanggupinya.

Haechan membawa Alena ke rooftop

"Managernim"

"Ya?"

"Sebenernyaaa...."

"Hm?"

"Sebenernya aku ada kencan malam ini,"

"Hmmm, okeii. Mau dianter?"

"Ii..iya, aku juga ga mau nyembunyiin ini dari manager" Haechan menggaruk tengkuk yang tidak gatal

"Jam berapa? Eh nanti chat aja gapapa. Kali aja jamnya bisa berubah."

"Manajernim ga penasaran?"

"Cukup penasaran, tapi itu privasimu. Dan terimakasih sudah mau jujur dan bilang. Terimakasih sudah percaya"

Manager of NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang