CHAPTER 1

6.5K 1.3K 373
                                    

"HAH!"

Yoshi tersentak bangun, napasnya memburu disertai keringat dingin yang mengalir di pelipis dan badannya, sehingga kaus tipis yang dikenakannya sedikit basah oleh keringat.

Satu tangannya refleks menyentuh mata kiri, entah bagaimana dia bisa merasakan nyeri dari tusukan tersebut.

"Mimpi itu lagi..." gumammnya sembari memijat pelipis.

Terhitung sudah seminggu Yoshi mengalami mimpi-mimpi buruk. Mimpi di mana dia menyaksikan ayah dan kakeknya terlentang di lantai dengan bergelimang darah serta bangunan organisasi Neozone yang dipenuhi bercak darah para hunter. Kemudian, semalam dia bermimpi seseorang yang mirip Asahi menusuk matanya dengan sadis hingga Yoshi bisa merasakan nyerinya sampai ke dunia nyata.

Yoshi menggeleng-geleng, untung hanya mimpi.

Beranjak turun dari kasur, Yoshi melangkah ke balkon kamarnya yang berada di lantai 3.

Pamandangan kota yang sibuk terpampang jelas di bawah sana, hiruk pikuk masyarakat yang tak terlihat di Bumi sejak pandemi virus.

Pemandangan indah yang tercipta setelah perang darah antara bangsa Ghoul dan Hunter.

Sejak hari perdamaian kedua bangsa itu, tidak ada lagi dinding pemisah antara kedua bangsa tersebut, para ghoul akhirnya diberi kebebasan di Zone 2 dengan cara menghilangkan kubah hologram yang menjadi benteng pemisah transparan selama ini, dan para ghoul diperbolehkan berbaur dengan manusia Tearth.

Dengan syarat, para ghoul yang hendak keluar dari kawasan Zone 2 diwajibkan memakai kalung khusus,

Alat yang bernama kalung Voltase itu adalah program perlindungan yang dibuat oleh kerjasama dua CO-organisasi Neozone, Bio X dan Cremakers. Didesain secara kilat setelah bangsa ghoul berdamai dengan hunter, di mana jika para ghoul memberi tanda-tanda akan melakukan penyerangan, menurut penjelasan Mr. Bang, kalung itu secara otomatis akan melumpuhkan ghoul tersebut.

Untuk kebebasan ghoul di Bumi masih tidak diperbolehkan, karena server Voltase hanya sebatas Tearth, fungsinya menghilang bila berada di luar dimensi Tearth.

Yoshi menghela napas lelah, bila melihat keadaan yang cerah belakangan ini, lalu melihat ke belakang lagi, Yoshi masih belum merasa lega, masih merasa ada yang kurang.

Rasa bersalah atas pengorbanan Asahi masih menghantuinya. Hingga saat ini kematian Asahi masih membuatnya merasa hampa dan kesepian, serta kejanggalan-kajanggalan yang disadarinya beberapa minggu belakangan.

Mungkin yang lainnya merasa keadaan sudah normal dan tidak sadar dengan situasi saat ini, tapi untuk Yoshi yang punya insting kuat, laki-laki itu bisa merasakan adanya sebuah konspirasi yang tengah terjalin sampai saat ini, yang menurut Yoshi ada hubungannya dengan perang darah antara ghoul dan hunter satu setangah bulan lalu.

Sudah nyaris dua bulan.

Setelah investigasi pelepasan bom nuklir diselidiki bulan lalu, tidak ada bukti musuh atau penyusup yang melakukannya, katanya bom nuklir itu lepas secara otomatis, padahal bom nuklir itu hanya akan berkerja bila diaktifkan oleh koordinator serta petinggi atau Faksi Tearth yang punya wewenang di Bio X--organisasi yang menciptakan bom tersebut untuk berjaga-jaga bila kelompok chronos mengamuk dan lepas dari Zone 1.

Selain itu, Yoshi curiga, bagaimana kelompok chronos yang datang mengacau di medan tempur waktu lalu bisa lepas dari Zone 1 dan Zone 2 tanpa meninggalkan jejak penyerangan di Zone 2 yang merupakan kawasan ghoul? Terlebih lagi Zone 2 juga memiliki sistem kubah hologram yang sulit ditembus dan bisa mengakibatkan kelumpuhan total sampai kematian. Selain itu, kelompok chronos yang datang menyerang juga hanya puluhan.

Ghoul 2 | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang