Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
George menarik narik lengan sweater [m.n] berulang kali, ini karena permintaan sederhana dari George, bergabung di Dream SMP, [m.n] di sisi lain sangat malas untuk bergabung dengan kegiatan seperti itu
- Dia tak pandai dengan role play - Malas menguasainya - Dia perlu fokus dengan kuliahnya sekarang
"George... aku tidak bisaaa, aku perlu fokus dengan sekolahku sekarang" erang [m.n]
"Ayolah... aku akan meminta Dream untuk membuat kartu khusus untukmu" George masih memohon pada [m.n]
"Tidaaaak, aku payah dalam hal seperti itu"
"Kau juga mempunyai server bukan? itu adalah buktinya!"
"Itu server santai George, kami hanya memainkannya di waktu senggang, lagipula bukankah orang di server itu sudah banyak? aku merasa kasihan pada penulis alurnya"
"Itu benar, tapi Wilbur pasti tidak akan kenapa napa dengan 1 player tambahan"
"Apapun itu, tidak"
Mendengar balasan [m.n] yang seperti itu, ini waktunya plan B, George mengubah ekspresinya menjadi murung, [m.n] melihatnya, agak kasihan dengan yang lebih tua, tidak tau jika itu hanya akal akalan George
[m.n] masih menatap George, rasanya semakin sulit untuk mengalihkan pandangan dari George yang sedang murung itu
Menghela nafas pasrah, akhirnya [m.n] memanggil George
"Baiklah George, aku akan mengukuti permainanmu, tapi... dengan satu syarat"
George yang awalnya murung kini berbalik menghadap [m.n] dengan bahagia
"Apa syaratnya?"
"Jauhkan aku dari segala peperangan bodoh kalian"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
