Satu 🐻

13.5K 905 47
                                    

Cerita ini menggunakan sudut pandang orang ke 3 serba tahu jadi ini full dari Author, paham kan?oke legoo!!

.

.

.

.

Author POV

Di pagi hari yang cerah seorang wanita cantik berambut hitam memiliki mata kucing nan tajam tapi juga uhmmm.. sexy, sudah berada di Rumah sakit jiwa, dia seorang perawat yang di pindah tugaskan ke RSJ Seoul

 sexy, sudah berada di Rumah sakit jiwa, dia seorang perawat yang di pindah tugaskan ke RSJ Seoul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( Anggap saja itu ya 🙂 )

"Jadi, apakah kamu siap untuk hari pertamamu?" Irene bertanya pada Jennie saat dia meletakkan clipboard di atas mejanya.

"Tentu saja." Jennie tersenyum dan mengangguk.

"Ingat Jennie! Beberapa pasien sangat sensitif, dan ketika aku mengatakan sensitif, secara harfiah ( sebagaimana aslinya ) Beberapa dari mereka sensitif terhadap suara seperti ketika mereka mendengar seseorang atau sesuatu bergerak, mereka menjadi lebih gila." Jelas Irene

"Dicatat? "  Tanya Jennie

"Tunggu Jisoo, dia akan memberimu tur " jawab irene

"Oke."

Saat Jennie menunggu Jisoo di kantor bersama irene, dia pergi ke pintu dan mengintip ke luar. Dia mendengar teriakan menyakitkan di sana-sini. Dia menarik napas dalam-dalam ketika dia mencoba untuk mendaftar dalam pikirannya bahwa ini adalah suasana lain yang akan dia hadapi. Jennie kemudian melihat seorang wanita berjalan ke arahnya dengan ekspresi jijik di wajahnya. Dia melangkah ke samping dan wanita itu melangkah ke kantor dan membanting clipboard di mejanya di dekat pintu.

"Ugh, anak-anak adalah yang terburuk." Wanita itu bergumam sambil memijat pelipisnya, Jennie hanya menatapnya dan wanita itu menyadari bahwa dia sedang di tatap oleh Jennie.

"Oh, kamu pasti yang baru." Tanya wanita itu

"Yah, tapi tidak secara teknis. Aku baru saja dipindahkan ke sini." kata jennie.

"Ah, Jennie, kan?" Wanita itu berkata dan berjalan mendekatinya, mengulurkan tangannya.

"Aku Jisoo. Aku yakin aku berhutang tur padamu." Ucap Jisoo dengan tersenyum

"Oh, ya. Itu yang Irene katakan tadi" Jennie dengan senang hati menjabat tangan Jisoo dan membalas senyumannya.

"Baik." Ucap Jisoo kemudian menghela napas berat.

"Mari kita mulai ini." Dia berkata dan mereka mulai berjalan keluar tetapi dia berhenti di tengah jalan.

"Oh saya lupa." Dia mengacungkan jari telunjuknya dan menoleh ke arah Jennie.

Room 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang