Tapi...apakah aku akan tetap mendapatkan ciuman darimu?" Lisa menatapnya sambil tertawa dan tersenyum."Kapanpun kamu mau." Ucap Jennie
.....................................
"Tidak....., Jennie berhenti." Kata Jisoo sambil diseret oleh Jennie. Jennie yang mendengar itupun menoleh ke arah jisoo dan berhenti.
"Mengapa?" tanya jennie.
"Aku berpikir Lisa belom siap untuk berbicara dengan siapa pun" Kata Jisoo.
"Ayolah, percayalah padaku. Dia membutuhkan teman baru dan kupikir itu akan membantunya membangun kepercayaan pada seseorang." Kata Jennie dan mulai menyeret Jisoo lagi.
"Ugh, kau berhutang padaku McDonald's, Jennie." Jisoo berkata dan jennie hanya tertawa. Begitu mereka tiba di pintu Lisa, Jennie menoleh ke Jisoo terlebih dahulu sebelum membukanya.
Jisoo menyilangkan tangannya dan alisnya terangkat penuh tanya.
"Ini akan berjalan baik-baik saja." Jennie meyakinkan dan Jisoo menghela nafas.
"Aku tidak akan benar-benar terkejut jika sesuatu yang buruk terjadi." Jisoo terdiam.
"Tampil ramah saja, oke?" Kata Jennie lalu dia membuka pintu.
"Aku tidak terlihat ramah padamu ?!" Jisoo hampir berteriak saat dia pura-pura tersinggung dan Jennie hanya tertawa.
"Lisa-" Jennie memanggil, dan jennie terkejut dengan ciuman cepat Lisa.
"Selamat pagi." Kata Lisa cekikikan dan matanya melebar saat melihat Jisoo di belakang Jennie yang memiliki ekspresi yang sama dengannya.
"Tidak melihatku datang." Jisoo berkata
"Maafkan aku" Lisa diam-diam berkata kepada Jennie sambil menundukkan kepalanya karena malu.
"Tidak apa-apa Dia tahu." Jennie berbisik sambil tersenyum dan dia melangkah masuk.
"Apa?!" Lisa mengangkat kepalanya saat dia hampir berteriak.
"Jangan khawatir, dia tidak akan memberi tahu. Rahasia kita aman bersamanya." Jennie meyakinkan sambil meremas tangan Lisa. Dia menoleh ke Jisoo dan memberi isyarat padanya untuk masuk. Jisoo dengan ragu berjalan masuk dan memberi Lisa senyum canggung.
"H-hai. Aku Jisoo." Jisoo berkata kepada Lisa dan Jennie menatapnya, memberi isyarat padanya untuk mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Jisoo menghela nafas dan dia mengulurkan tangannya ke Lisa.
"Lisa." Lisa berkata dan dia mengambil tangan Jisoo dan yang terakhir hampir menarik tangannya ketika tangan mereka bergesekan.
"Senang berkenalan denganmu." Kata Jisoo sambil perlahan bergetar tangan Lisa.
"Me too." Lisa dengan canggung berkata dan melepaskan tangan Jisoo lalu dia menoleh ke arah Jennie.
"Bolehkah aku berbicara denganmu?" Dia bertanya dan Jennie menatap Jisoo dan yang terakhir hanya mengangkat bahu.
"Oke, apa yang ingin kamu bicarakan?" Jennie bertanya dan Lisa menyeretnya ke sudut dari Jisoo untuk berbicara secara pribadi.
"Kenapa kau membawanya ke sini?" Lisa bertanya, alisnya menyatu.
"Ku pikir itu ide yang bagus untuk memiliki teman baru yang bisa kau percayai." kata jennie.
"Kecuali kau punya sesuatu dengannya sebelumnya... " Lanjut jennie
"Tidak, bukan itu." Lisa menghela nafas.
"Aku hanya tidak merasa nyaman dengan ini, aku belum pernah berbicara dengan siapa pun." Lanjut Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Room 97
RomanceJennie adalah seorang perawat yang dipindah tugaskan ke rumah sakit jiwa di seoul, Disana dia bertemu dengan pasien yang bernama Lisa dia digambarkan sebagai pasien yang sangat berbahaya. Note 📝 • Yuri Area / G × G ⚠️ • Translation from English to...