S2. 3

2.9K 394 12
                                    

" Kau berlebihan ". Lisa tersenyum

" Permisi nyonya " wanita baruh baya itu tersenyum setelah melihat Lisa menjauh dengan taxi kemudia wanita itu menghela nafas panjang

" Senyuman itu tak asing bagiku "

.................

Sementara itu di apartemen Jennie mondar mandir menunggu Lisa yang tak kunjung kembali dari minimarket padahal ini sudah 3 jam semenjak dia pergi

" Aisss Manoban kau kemana " gelisah Jennie

" Aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi setelah ini " saat Jennie kesal dan menggerutu sendirian seseorang menekan bell apart Jennie

Ting tong

Dengan langkah tergesa gesa Jennie membuka pintu ia berfikir bahwa itu Lisa dan yang salah saja ternyata

" Unnie ? "  Lirihnya setelah tidak mendapati Lisa

" Waee kenapa kau gelisa?" Irene bertanya

" Masuklah unnie " Irene masuk dan mereka menunggu di ruang tamu

" Hikss Lisa belom pulang hikss " kini tangis Jennie pecah

" Wae? Bagaimana bisa?" Irene hawatir sekarang

" Tadi hiks dia memaksa untuk membelikanku ice cream hiks tapi dia belum juga kembali hiks semenjak hiks 3 jam lalu "

" Ais anak itu kemana dia sekarang ? " Kini Irene juga ikut cemas

" Bagaimana unnie? Aku tak mau kehilangan dia, aku mau menghubunginya tapi dia tak memiliki ponsel hiks " Jennie menangis Irene menghapiri Jennie dan memeluknya

" Tenanglah ne dia pasti baik baik saja "

" Hiks unnie aku takut " Irene semakin mengencangkan pelukannya

" Takut apa honey?" Tanya seseorang yang baru saja masuk dan langsung di suguhi adengan Teletubbies

" L - Lisa ?"

" Ne ?"

" Kau benar Lisa?"

" Ne.. wae honey?" Tanya Lisa menaruh paperbag di meja dan menghampiri Jennie

" Hikss kau kemana saja hiks " kini Jennie memukuli Lisa

" Eh eh tenang honey " Lisa berusaha melindungi diri dan menenangkan Jennie tapi Jennie tetap saja memukuli Lisa.

" Awsssss " ringis Lisa saat Jennie tak sengaja memukul pergelangan tangan Lisa yang tadinya Lisa gunakan untuk menghalangi pukulan Jennie terhadap Lisa

" Honey?" Tanya Jennie

" Awsss " Risa masih meringis memegangi pergelangan tangan sebelah kirinya.

Room 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang