Tired

899 94 25
                                    

Sunwoo berjalan sendirian memasuki kantor. Banyak karyawan yang menyapanya dengan sopan.

Ponselnya berdering saat ia memasuki ruang kerjanya. Ia pun mengangkat panggilan yang entah dari siapa itu.

"Ya, siapa?"

"Kim Sunwoo—"

"Joon?"

"Yes, it's me. I'm back, daddy."

"Gue udah bilang, stop hubungi gue lagi." Sunwoo memutuskan sambungan secara sepihak. Ia mengembalikan ponselnya ke dalam saku jas yang ia kenakan.

Kepalanya terasa pusing sekarang. Kenapa? Kenapa dia harus kembali sekarang? Kenapa harus sekarang saat ia sudah yakin ingin memiliki Haknyeon seutuhnya.

"Kim Sunwoo!"

Yang dipanggil namanya menoleh pada pintu. Seorang pria tinggi nan tampan berdiri di daun pintu menatap Sunwoo dengan wajah yang panik.

"Kenapa kak?" Tanya Sunwoo.

"Jangan kak ah, gue bawahan lo disini."

"Hmm, kenapa Tuan Kim?"

"Tapi ngobrolnya santai aja ya—"

"Serah lo deh serah!" Seru Sunwoo setengah emosi menghadapi pria tampan di depannya ini.

"Ada kunjungan dari Tuan Besar Kim, ini dadakan banget. Gimana dong?"

"Papa?"

"Iya, om. Siapa lagi?"

"Terus yang buat lo panik apaan?"

"Ya panik aja, gak ada alasan lain."

"Anjing! Gak berguna!"

-•-•-

Haknyeon meregangkan ototnya. Lelah juga ternyata membersihkan rumah sebesar ini sendirian.

Herannya, kenapa Sunwoo tidak memperkerjakan ART saja? Apa selama ini Sunwoo membersihkan rumah ini sendiri?

Gila. Sangat gila!

Rumah seluas ini tak mungkin kan Sunwoo membersihkannya sendiri. Mana ada waktu?

Pagi-pagi Sunwoo bekerja dan pasti pulang sore. Apa tidak lelah jika selesai kerja ia membersihkan rumah sebesar ini?

Haknyeon duduk di sofa dan mengecek ponselnya. Banyak sekali panggilan tak terjawab dari kekasihnya maupun dari Changbin.

Haknyeon sebenarnya malas untuk menelpon San kembali. Tapi ia harus menelponnya kan karena San telah menelponnya lebih dulu tapi tak ia angkat.

Tak menunggu waktu lama, kekasihnya itu menjawab panggilannya.

"Kemana aja kamu? Kenapa dari kemarin gak angkat telpon ku?"

"Ohh, masih ingat aku ya? Aku capek, aku tidur awal kemarin."

"I always remember you—"

"Oh ya? Kalau masih ingat aku, kemana aja kamu kemarin lusa? Gak ada kabar tuh. Padahal aku udah telpon kamu loh."

"I leave my phone when I'm at work."

Hahaha, alasan klasik. Haknyeon sudah muak mendengarnya. Selalu saja beralasan ketika membela diri. Padahal Haknyeon tahu betul jika kekasihnya itu tengah berdua bersama temannya sendiri.

"Okay, I'm sorry. Aku harus lanjut kerja—"

"Kamu bilang udah resign dari kantor itu. Kerja dimana sekarang?"

Bet || SUNHAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang