Sunwoo membaringkan tubuhnya di samping Haknyeon. Memeluknya dengan erat. Melepaskan semua rasa penatnya.
"Capek." Ujar Sunwoo dengan mendusel leher jenjang Haknyeon.
"Mau dipijitin?" Tanya Haknyeon yang mengusap rambut Sunwoo dengan lembut.
"Gak, ntar lo yang jadi capek."
Bolehkah Sunwoo merasa heran? Kenapa Haknyeon jadi perhatian padanya?
"Nyeon, lo gak capek apa?"
"Apanya? Badan gue? Enggak kok."
"Bukan, hati lo. Gak capek biarin San selingkuh terus?"
Haknyeon diam. Matanya menatap langit-langit kamar.
"Nyeon—"
"Mending dibiarin, karna gue juga suka orang lain. Impas kan?"
Sunwoo jadi sedikit menjauh dari Haknyeon. Matanya menatap manik mata Haknyeon yang juga menatapnya.
"...siapa?" Tanya Sunwoo begitu pelan. Hatinya terasa sakit mendengar ucapan Haknyeon tadi. Rasanya seperti sedang dikoyak dengan pisau yang tajam.
"Tidur, udah malem."
Namun Sunwoo tidak menurut. Ia masih menatap Haknyeon datar dengan mata yang tajam. Bagaikan singa yang ingin bertarung dengan musuhnya.
"Jawab dulu siapa!" Sentaknya membuat Haknyeon menghela nafas panjang. Ah, salahkan bibirnya yang salah berucap. Ia ingin memutar waktu, ingin membenarkan ucapannya tadi agar Sunwoo tidak seperti ini.
"Bisa diem gak sih?" Gertak Haknyeon. Ia memutar tubuhnya membelakangi Sunwoo dan memejamkan mata meski belum mengantuk.
"Look back, I'm waiting for you." Gumam Sunwoo memeluk Haknyeon erat dari belakang.
-•-•-
Haknyeon membuka matanya perlahan. Ia meregangkan otot sembari menatap sekeliling. Di sampingnya, Sunwoo sudah tak ada.
Ia menyibak selimut dan turun dari ranjang. Ia berjalan keluar kamar. Terkejut melihat Sunwoo yang tengah mengvacum ruang tengah.
Ah ya, kamar Sunwoo memang ada di lantai bawah. Jadi saat keluar kamar langsung disuguhi ruang tengah yang terkadang sunyi dan sepi.
"Hmm? Ah, gue lupa ada lo disini." Sunwoo menatap Haknyeon yang hanya berdiri dan diam. "Lo bikin sarapan aja deh." Perintahnya membuat Haknyeon sedikit sebalnpada Sunwoo.
Sunwoo lanjut membersihkan sofa-sofa di ruang tengah tersebut. Ia juga membersihkan karpet tebal dan berbulu yang menjadi alas.
Selesai membersihkannya, Sunwoo pergi ke dapur. Ia melihat Haknyeon yang tengah membuat sarapan. Rasanya seperti pasangan suami suami ya.
Hari semakin berjalan begitu cepat. Satu bulan semakin berkurang. Entah bagaimana setelahnya, Sunwoo tak ingin memikirkan itu. Ia hanya ingin menikmati waktu saat ini sampai 27 hari kedepan.
"Masak apa?" Tanya Sunwoo mendekati Haknyeon. Ia menautkan tangannya di belakang tubuh dan dagunya bersandar pada pundak Haknyeon.
"Omelette."
"Masih lama?"
"Lumayan."
"Gue mandi dulu deh kalau gitu."
Sunwoo menjauh dari Haknyeon. Selagi ia mandi, Haknyeon menyelesaikan masakannya. Ia menatap rice cooker.
Tak menyangka bila Sunwoo juga sudah menanak nasi. Sepagi apa tadi Sunwoo bangun? Sampai bisa menyempatkan menanak nasi lalu membersihkan sebagian rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bet || SUNHAK
Fanfic"Kita taruhan! Kalau bener dia gak turn on dalam waktu tiga menit, lu jadi babu gue dan lakuin kegiatan ranjang empat kali dalam sebulan."-Kim Sunwoo "Gila lo anjing! Kalau gue yang bener dia bakal turn on dalam waktu tiga menit, jauhin gue!"-Ju Ha...