"APAAAA!! LO BENERAN PENGEN MOVE ON DARI KEVIN?!! "
"—WHATT THE? " Tanya mengglegar suara seorang siswi SMA Kelas XII dari SMA Cakrawala menatap seorang pasien perempuan tak percaya.
Dengan entengnya Yaura menjawab, " Iya. "
Dengan gusar dan penuh kemustahilan jika seorang Riri Yaura Gentara dapat move on dari Si Kevin mungkin apakah dunia ini akan segera Kiamat?
"Tapi kenapa? " Tanya Gina hati-hati.
Menghela nafas pelan dan berkata, " Ya pengen aja, lagian lo taukan gue dulu suka sama Kevin udah 6 tahun ini dan sampai sekarang pun dia gk bakal buka hatinya buat gue, padahal gue sampek gk punya harga diri lagi cuman pengen dia anggep, akhirnya gue sendiri juga yang capek. " Ucapnya pelan berkaca-kaca.
Gina hanya bisa menatap prihatin kemudian ia mendekat memeluk Yaura, menepuk punggung Yaura berusaha menenangkannya sebisa mungkin sebagai seorang sahabat. Tersenyum tipis dan berbisik pelan, " Udah gpp, gue akan selalu suport lo kok. " Yaura menyeringai senang, Yess berhasill, yahh kejebak lo Gin bisa percaya ma gue, brrty ekting gue mendalami anjirr. Sorak nya tersenyum miring.
Melepas pelukannya kemudian Gina bertanya, " Lo kapan pulang? "
"Mungkin besok, udah mendingan kok. Kepalanya udah gk kayak pas diawal ngelu banget anjirr. "
Tangan Gina terangkat menyentuh perban putih yang melingkari kepala Yaura dengan pelan mengelus nya, " Gue gk nyangka Kevin bisa sekasar itu sama cewek. "
Yaura tersenyum tipis menerawang, " Gue juga, dia bukan seperti seseorang yang gue kenal pertama kali, "
"Apa mungkin dia berubah karna lo terlalu agresiff terang-terangan deskrepsiin rasa suka lo ke dia? "
Termenung sejenak kemudian menjawab,
" Mungkin. " Lagian gue gk bakal peduli.********
"Kamu beneran pengen berangkat sekolah sekarang Ra? Kenapa gk minggu depan aja, kamu masih pemulihan lo Ra, kalo kamu makin parah gimana. Ngeluh kan jadinya, " Oceh Mami Yaura tidak berhenti mengkhawatirkan anaknya yang kekeh pengen berangkat sekolah hari ini.
"Iya sekarang, Rara bakal jaga kesehatan kok mih, " Jawab Rara sambil memakai sepatu talinya.
"Ra, apa gk besok lusa aja berangkatnya kamu baru sembuh lo, " Nasehat Papi Rara memberi tawaran.
"Nggak pih, pokoknya sekarang. Aku jenuh banget ngedeprok mulu dikamar, bosen. "
"Biarin aja sih pi, sekalian modarr sisan. " Sinis Rafi melirik sekilas kemudian melanjutkan sarapannya.
"Husttt lambemu le, " Peringat mami mendelik tak suka.
"Mih pih, aku sama Rafi berangkat dulu. Assalamu'alaikum. " Pamit Rafa Rafi salim langsung menyelong keluar meninggalkan ketiga orang disitu.
"HEHH!! Yaura barengi woyyy, lagi sakit mbok adeknya dijaga, " Teriak Mami memerintah ke sikembar yang langsung menyelonong memasuki mobil meninggalkan pekarangan rumah tanpa menghiraukan maminya berteriak-teriak.
"Najiss! " Jawab keduanya sebelum memasuki mobil dan pergi membuat maminya mendelik kaget.
"Oalahh bocah sontoloyo, sama adeknya sendiri jahat bener sihh, awass tak potong jajanmu, sokorr!" Dumel Mami berkomat-kamit dongkol.
"Udah mih gpp, aku bisa nyetir sendiri kok lagian gk ngarep harus bareng kembar," Pamit Yaura ke Papi maminya kemudian bergegas keluar.
"Assalamu'alaikum, " Teriak Yaura diluar memasuki mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi ANTAGONIS!
FantasyKanaya Yaura Diandra hanyalah anak kuliahan semester akhir dan terkesan biasa-biasa saja seperti pada remaja-remaja pada umumnya. Kana lebih suka menjadi anak rumahan yang suka menghabiskan waktunya dikamar seharian marathon HP dari pada kluyuran so...