TA | 05

479 33 0
                                    

Happy reading yes🖤

*******

"Lo, dateng nanti malam ke pesta rekan bisnis bokap? " Gina bertanya, Yaura mendongak berhenti sejenak menyeruput minuman dinginnya.

"Ya."

Gina menghela nafas kecewa, " Kenapa? " Yaura mengeryit bingung.

"Gue gk bisa dateng, nyokap bokap tetep dateng tapi gue ada urusan, "

"Hilih sok sibuk, " Yaura mencibir.

Gina mengibaskan rambutnya, " Suka-suka,"

"E-eh bentar ya Gin, gue kebelet, " Yaura meletakkan minuman yang dipegannya sembarang bergegas berdiri ketoilet tak tahan untuk BAK.

Gina mengibaskan tangannya mempersilahkan, " Ye sono. " Gina mengintip-intip kepergian Yaura yang sudah tak terlihat was-was mengambil minuman Yaura diam-diam untuk diminum, haus coyy.

Gina berdecak. "Elahh habis, makanya beser."

Gina tediam, memainan gelas cup bekas minuman kekanan kekiri. Banyak pikiran yang berkecamuk dalam kepala gina, semudah itukah Yaura moov on dari kevin?

What the—fuck

Bagi Gina ini sulit dipercaya kek kesannya impossible, bukannya gk mungkin tapi.... Jatohnya aneh.

Bukankah seminggu yang lalu Yaura masih bertingkah mengejar-ngejar Kevin, mencari perhatian supaya ditumpangi semobil dengan kembar. Tapi sekarang?

Semudah itu,

Kenapa gk dari dulu cobak. Tapi Gina masih tetap merasa aneh kenapa, yah Gina sih seneng-seneng aja Yaura udah berubah selagi gk ngerugiin diri Yaura sendiri tapi,

....... Entahlah, so whirling.

********

Selesai dengan panggilan alam Yaura menghampiri wastafel, mencuci tangannya di air yang mengalir tersebut. Disela kegiatannya Ana datang dari sebelah bilik pintu kamar mandi yang dimasukinya tadi.

Entahlah kenapa bisa kebetulan, Yaura bodo amat gak peduli.

Ana berdiri disebelah Yaura, memilin jari-jemarinya menunduk. " Y-yaura, "

Yaura memutar balikkan mata bolanya malas, " Apaan sih, gue sibuk. " Ana tersentak oleh semburan Yaura.

" A-aku boleh gk bareng kamu, "

" Maksudnya sekalian kelapangan basket. Aku mau nemenin Kevin tanding. "

Kedua mata Yaura menyipit curiga menatap Ana bersedekap dada, " Lo tau dari mana gue mau kelapangan basket, "

"Ka-kamu kan emang mau kesana, " Ana menjawab gugup.

"Gak. " Judes Yaura. Keluar dari dalam kamar mandi.

Ana mengepalkan tangannya erat. Kenapa, dia berubah! Jangan sampek Yaura merusak segalanya.

Ana tersenyum miring, merilekskan tubuhnya tenang kemudian berjalan dibelakang Yaura, kali ini.

Deg

Deg

Entah kenapa perasaan Yaura menjadi tidak enak sekeluar dari dalam kamar mandi.

"YAURA AWASSS!"

Yaura mendongak melihat ada bola yang hendak menghantam dirinya.

BRUKKK

Bukan, bukan dirinya yang terhantam bola basket tapi Ana. Dirinya terdorong dari belakang sehingga tersungkur ke lantai mengakibatkan lutut dan sikutnya lecet.

Transmigrasi ANTAGONIS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang