TA | 06

448 28 0
                                    

Didalam mobil terjadi keheningan yang panjang sebelum Yaura membuka suara terlebih dahulu, ia tadi merenung memikirkan apa yang terjadi. Bukankah diingatannya Reynand tak pernah sedekat ini dengannya, hanya kenal sebatas nama itupun karna suatu kebencian.

"Lo kenapa tiba-tiba mendekat dihidup gue, ada niat lain? " Tanya Yaura tanpa menatap Reynand, pandangannya lurus mengamati depan.

Reynand menghela nafas, apakah ia harus berkata jujur?

"G—gue cuman penasaran, " Yaura tersenyum miring tipis mendengar jawaban Reynand, " Dan, entah kenapa kayak ada suatu magnet yang narik gue buat
berusaha deket ke elo, " Lanjutnya.

Yaura menoleh menatap manik mata Reynand dalam, " Gue cuman nyaranin, jangan lanjutin ke penasaran lo itu, stop it. You may gonna in trapped yourself! " Tekannya sebelum menutup pintu mobil membiarkan Reynand termangu ditempat, mencengkram erat stir mobil.

And you don't know, if that last happen!

********

Yaura meneguk minuman nya, memperhatikan depan mengamati pembawa acara berpidato blablabla, mereka berdua tetap masuk bersama kegedung acara, tapi tidak banyak mengeluarkan suara seperti biasa yang dimulai Reynand banyak tingkah.

Satu kata, kemungkinan canggung.

Mungkin.

Saat sampai pemotongan kue Yaura masih memandang khusuk tuan rumah, sebenarnya dia rada dejavu dengan wajah tuan rumah terasa familiar tapi mungkin itu hanya kebetulan saja. Tetapi ketika  didetik-detik pembawa acara menyebutkan nama anak dari keluarga tersebut untuk menaiki atas panggung, menerima suapan kue dari pasutri tersebut.

Seketika ia merasa, ini mustahil. Gak! Gak mungkin, bagaimana bisa.

Dan ketika pembawa acara mengatakan bahwa anak dari sang tuan rumah akan bertunangan malam ini bersamaan juga merayakan aniversary kedua orang tuanya, parahnya calon tunangannya ialah Kalista Aundreliya, sahabatnya saat ia masih menjadi Kana.

Bagaimana mungkin ini masih bisa dianggap cuman suatu kebetulan saja, mereka tersenyum bahagia ketika pertukaran cincin itu tanpa memikirkan perasaan yang disana.

Apakah benar dirinya sebagai Kana sudah mati, sehingga secepat itu dia melupakan dirimu, secepat itu?!

"Saya selaku putra dari keluarga Pramoedya mengucapkan terimakasih karna telah datang keacara ini sekaligus merayakan anniversary ke-22 orang tua saya semoga langgeng sampai maut memisahkan keduanya, and juga bertepatan dengan anniversary orang tua saya, " Melengkungkan bibirnya membentuk segaris senyum manis, menoleh kepasangan wanita disampingnya, merengkuh pinggang wanita itu guna mempersempit jarak, " Sekalian, mempublikasikan pertunangan kami diacara ini, "

"And finnaly, Good enjoy this is party tonight, Thx." Ungkap terakhirnya sebelum mengundurkan diri berbalik dengan tunangannya.

Tunangan?

Yaura mematung di tempat, matanya berkaca-kaca tak percaya. Ini gk mungkin, mustahil. Bagaimana bisa hah? Apakah memang mereka berdua sebelumnya memang sedekat itu, Yaura membuang muka kesamping kiri.

"Rangga, " Bibirnya bergetar kelu, tak mampu mengeluarkan kata-kata. Ia tak tahan, tak kuat bila menatap ke-depan lagi. Harusnya ia tak datang keacara ini, dan harusnya ini tidak terjadi.

Pulang. Harusnya itu yang ia lakukan sekarang. Memegangi dadanya yang tiba-tiba merasa sesak. Saat berbalik,

Degg

Apalagi ini tuhan, sebenarnya apa yang terjadi

Kenapa ini terjadi ke gue

Ia ingin menjerit, menangis meraung sekarang juga, kenapa dunia ini begitu kejam! Dan gue benci itu!

Transmigrasi ANTAGONIS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang