TA | 03

562 44 0
                                    

Baca, penting! : Gue saranin bagi kalian pembaca pertama untuk baca Part sebelumnya diulang, karna setelah gw baca ulng² lagi tu kek kesannya alay and lebay,.....pokoknya gtlh. Trus gw inisiatif buat revesi ulang, dan jdnya sebagian besar beda tapi intinya masih tetap sama. Bagi yg berkenan saja agar supaya kalian tidak kebingungan dengan next chap terakhir sebelumnya dengan next yang ini.

Happy Reading all🖤
________________

"Kalian ngerasa ada yang aneh gak sih, liat sikap Yaura kek gitu? " Tanya Bagas mengaduk-aduk minumannya menggunakan sedotan setelah itu ia sruput, disitu terdapat ada Rehan, Fadil dan si Rafa Rafi atau the geng Kevin. Sedangkan Kevin dia masih berada di rooftop.

Mengeryitkan dahi mengkerut tanda tidak paham, "Maksud lo? " Tanya Rehan.

"Ya aneh aja, gk biasanya dia bales kasar ke Kevin. Menurut kalian berdua gimana mbar? " Tanya Bagas menatap atensi ke-sikembar sepenuhnya.

Rafa berhenti sejenak mengunyah bakso yang sedang dimakannya, "Dia emang udah aneh setelah insiden siuman jatuh dari tangga sekolah, dirumah dia udah gk kek biasanya nempel kek lintah ke kita berdua ya kan fi," Angguk-angguk Rafi menyetujui.

"Tapi bisa aja kan, dia punya drama murahan lain. Sok pura-pura gak peduli, muak gue. " Decih Rafi memutar mata bolanya malas.

"Lo gk boleh gitu fi, bagaimanapun Yaura juga adek lo. Seburuk-buruknya kelakuan dia. " Ujar Fadil menatap Rafi.

"Dia bukan adek gue, gue mana sudi punya adek jalang kek dia. " Fadil menggeleng-geleng pelan tak percaya mendengar penuturan Rafi.

"Nyesel baru tau rasa lo, " Timpal Rehan diselingi tawa garing.

"Gak akan, " Ucap keduanya, Rafa Rafi saling bertos ria kompak.

"Dia emang rada berubah sih tadi pagi dia tersenyum tipis ke gue, kalian tau sendiri biasanya dia paling anti kalo urusan sama gue, " Ucap Fadil menerawang saat-saat  dimana ia menerima sikap-sikap sinis dan penuh ketidak sukaan yang ditunjukkan terang-terangan oleh Yaura.

"Iya juga sih, dahlah cogan bingung bang. " Sahut Rehan menyentuh kepalanya seakan-akan pusing.

"Btw, ka-lian tau gak Kevin lagi dimana? " Tanya Ana berdiri didepan mereka tiba-tiba, meremas jari-jemarinya gugup membuat atensi disitu menatapnya.

"Di rooftop, mungkin. " Jawab Rafi.

"Makasih, " Sahut Ana pelan kemudian pergi kemungkinan menyusul Kevin ketempat tersebut.

Rehan memajukan dagunya menunjuk Ana dan mengeryitkan alis menukik, " Biasalah, ngapel. " Sahut Bagas.

"Owh. "

********

"Maksud lo apa!? " Tanya Kevin menatap Yaura tak trima. Menyeret Yaura ke Rooftop hanya berdua, meninggalkan Gina sendiri di taman belakang sekolah. Sebelumnya Gina tak trima tetapi ia diancam oleh Kevin sampai ia hanya bisa terdiam mematung.

Tadi, sebelum Kevin mencapai atap rooftop ketika ia melewati taman belakang sekolah ia mendengar pembicaraan Yaura dan Gina tentangnya. Menggosib bahwa Kevin memacari Ana hanya sebagai tameng untuk menghindar dari keagresifan Yaura dalam mendekatinya.

Transmigrasi ANTAGONIS!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang