2. Peek a Boo!

31 3 2
                                    

Changbin baru bisa tertidur pukul empat pagi. Selama semalaman dirinya dilanda khawatir karena suhu tubuh Darla yang tinggi.

Lelaki itu memutuskan untuk menginap setelah sebelumnya meminta izin kepada pemilik kontrakan Darla terlebih dahulu. Ia benar-benar khawatir dan merasa bersalah. Seharusnya ia tadi izin keluar rapat lebih awal saja agar bisa mengantar Darla pulang.

Secara telaten Changbin mengganti kompres di dahi pacarnya itu tiap setengah jam sekali. Namun demamnya belum juga turun.

Diperhatikannya wajah Darla yang terlihat pucat. Gadis itu sempat tersadar saat Changbin menggendongnya menuju mobil. Ia tadinya hendak membawa Darla untuk mendapatkan pertolongan pertama ke rumah sakit. Namun di saat-saat seperti itu Darla masih saja sempat untuk menjadi keras kepala dan menolak.

"Aku mau pulang aja Bin, aku takut. Nanti aku ketemu Felix sama pak satpam lagi. Aku nggak mau, aku mau pulang."

Changbin tidak mengerti apa yang Darla ucapkan. Gadis itu menangis dan Changbin tidak bisa berbuat apa-apa selain mengalah dan menuruti permintaannya.

"Kasian banget lo, padahal lagi ulangtahun." Ucapnya tanpa mengalihkan tatapan dari sosok Darla.

Kaki Darla yang cidera itu tersembul keluar dari selimut. Kondisinya terlihat sedikit membengkak dan biru. Melihatnya membuat Changbin semakin sedih. Gadis itu seharusnya bahagia di hari ulangtahunnya.

Lelaki itu menghela napas. "Liat aja, besok pagi gue karungin lo ke rumah sakit."

Changbin membenarkan posisi selimut Darla, lalu beranjak menuju sofa untuk mengistirahatkan tubuhnya sejenak.

***

Darla terbangun mendengar suara denting peralatan makan di dapurnya. Walaupun tertidur dalam waktu yang cukup lama, ia tidak merasa nyenyak. Seluruh anggota badannya terasa sakit dan ia bermimpi buruk.

Tiba-tiba Darla merasa haus. Gadis itu beranjak menuju dapur secara perlahan sambil bertumpu pada tembok. Kepalanya masih terasa sedikit pusing.

Sesuai dugaannya, Changbin menginap di kontrakannya semalam. Ia terlihat sedang sibuk membuat sesuatu. Darla membuka kulkas untuk mengambil minum lalu duduk di meja makan.

 Darla membuka kulkas untuk mengambil minum lalu duduk di meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh, Changbin rajin banget sih pagi-pagi gini. Abis ini siram kembang yang di depan, ya?"

"Cih," Changbin menoleh sekilas lalu kembali fokus pada kegiatannya. "Liat itu, udah jam dua belas siang. Manusia macam apaan yang jam segini baru bangun?"

"Manusia paling cantik se-dunia."

Changbin kini bergabung bersama Darla di meja. Rupanya ia habis menyiapkan makanan. Ia menyodorkan semangkuk bubur ayam hangat dengan topping nugget berbentuk alfabet yang ternyata ia goreng sendiri tadi.

HBD
ILY

"Tadinya mau gue bikinin puisi sekalian di atas buburnya, tapi mangkoknya nggak muat."

Boo! - Felix LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang