***
"Enggak, gue enggak mau!"
"Tapi gue mau, gimana donk?"
"Jadi anak baik Zia. Kalau gue bilang enggak, yah enggak."
"Kalau Lo enggak nge izinin gue yang bawa motor ini. Fix, gue enggak mau pergi, titik!"
"Ta--"
"Sut! Enggak pake tapi tapian. Sekarang, keputusan nya ada di lo."
"Oke, fine. Lo boleh bawa motornya, tapi ingat, jangan ngebut nanti lo luka."
"Oke."
Final. Alleta mengulurkan tangannya meminta kunci motor, dengan berat hati Kelvin memberikannya.
Alleta menaiki motor ninja tersebut lalu menyalakannya. Alleta meneriaki Kelvin yang sadari tadi hanya menatap ia diam, "Kelvin ayo, buruan naik! Teman teman udah nunggu."
Kelvin tersentak. Ia menganggukkan kepalan nya cepat lalu menaiki motor ninja itu perlahan.
Jalanan sungguh ramai. Sangat jarang jika jalanan dimalam Minggu sepi.
Alleta mengebut. Kelvin? Ia dari tadi sudah mengucapkan doa, entah sudah berapa doa yang ia ucapkan. Kelvin memeluk pinggang Alleta erat, walaupun Kelvin ketua geng, tapi yang ia rasakan sekarang sekujur tubuhnya seolah olah seperti bergetar ketakutan. Kakinya bergetar hebat.
Hembusan angin begitu sejuk, Alleta begitu santai menyalip Motor dan menambahkan kecepatan ditengah tengahnya keramaian. Menurut nya ini seru, tapi tidak dengan Kelvin.
"Zia, turunin kecepatannya. Gue masih mau hidup, sama sama lo."
Dibalik helm Alleta tersenyum malu mendengar perkataan Kelvin. Apa tadi? 'gue masih mau hidup sama lo'. Sepertinya Alleta akan sering sering melakukan hal seperti ini, Alleta suka.
Motor ninja tergas kaget, Kelvin sontak memeluk pinggang Alleta erat. Bagi Kelvin hal semacam ini ia tidak takut, itu hal biasa baginya, makanan sehari hari nya. Tapi, yang ia takutkan ia terjatuh bersama Alleta, Alleta akan terluka, dan itu hal yang ia benci.
Kelvin pasrah, ia memeluk pinggang Alleta erat lalu menenggelamkan kan wajahnya dipundak Alleta. Alleta tersentak kaget atas perlakuan Kelvin.
***
"Buset. Gue nungguin Kelvin sama Alleta berasa lagi nunggu kepastian anjir,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKWOLF
JugendliteraturDua insan yang telah bertemu kembali dari sekian lamanya terpisah. •••