***
Anggota inti BLACWOLF menyelusuri koridor rumah sakit mencari keberadaan Alleta dan yang lain.
Mereka tidak menemukan keberadaan Alleta dkk sehingga membuat semuanya ling-lung.
"Gue lupa nanya Marwah ruangannya dimana," sahut Haris.
"Shit! Tanya ke tempat pendaftaran!" Ucap Kelvin. Kelvin dkk langsung pergi ke tempat pendaftaran dan menanyakan di mana ruangan Fania. Dengan cepat, mereka menyelusuri koridor rumah sakit.
Langkah mereka terhenti saat melihat Alleta, Marwah, Sasa, dan Nisa yang sedang duduk di depan ruangan.
Kelvin dan yang lain langsung menglangkahkan kaki mereka menuju dimana Alleta dan yang lainnya duduk.
Haris menarik lembut tangan Marwah, membawanya kedalam dekapannya, "Yang tenang dek, yah!"
Tidak kalah sama, Kelvin juga membawa Alleta kedalam dekapannya berusaha menenangkan.
"Kalian semua yang tenang yah, Dokter lagi berusaha buat nolong Fania," ucap Brian.
Nisa menatap Brian senduh, "Sahabat macam apa gue? Didalam, ada sahabat gue yang lagi bertarung antara mati dan hidup, sedangkan gue hanya bisa nangis,"
Alleta melepaskan pelukannya terhadap Kelvin, "Semua yang terjadi atas kesalahan gue. Gue..... Gue minta maaf......." Lirihnya.
"Lo jangan nyalahin diri lo sendiri Zia, ini semua udah takdir!" Tekan Marwah.
"Apa lo bilang, takdir? Ini semua emang salahnya Zia, seharusnya dia yang ada di dalam, bukan Fania. Dan lo Marwah, enggak usah ngebela yang salah, maupun ini semua udah takdir, tetep ajakan, Zia penyebabnya?" Sinis Nisa. Mereka melemparkan tatapan tidak percaya ke arah Nisa atas perkataannya.
"Lo kenapa nyalahin Zia sih Nis, Takdir yah takdir!"
Nisa menatap tajam Marwah dan Alleta bergantian, "Lah, emang dia salah. GARA-GARA DIA, FANIA MASUK RUMAH SAKIT!"
Sasa mendekat ke arah Nisa, lalu mengusap punggungnya lembut, berusaha menurunkan emosi Nisa, "Nisa tenang, jangan emosi gini. Fania kalau ngeliat lo jadi gini dia pasti bakalan kecewa banget. Kalau lo mau nyalahin seseorang atas kecelakaan ini, yang seharusnya lo salahin itu pengemudi nya, bukan Zia! Bahkan Zia pun enggak mau ada di kondisi seperti ini, bahkan kita semua,"
Kelvin, Brian, Zaki, Bintang, Haris saling melemparkan tatapan mata kebingungan.
"Maksudnya?" Tanya Haris yang tidak mengerti maksud dari perkataan Sasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKWOLF
Teen FictionDua insan yang telah bertemu kembali dari sekian lamanya terpisah. •••