10-EMANG KITA PACARAN?

6K 552 51
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"AAAAAAA." Jerit Alleta dengan napas yang memburu.

Kebetulan sekali. Fitri yang sedang lewat di depan kamar Alleta terkejut mendengar teriakan Alleta yang begitu kencang, membuatnya langsung memasuki kamar Alleta dan mengelus punggung anaknya itu.

"Kamu kenapa sayang?" Khawatirnya pada Alleta. Keringatnya turun hingga membasahi dahinya.

"Enggak  kenapa-kenaoa kok Mom. Tadi Zia cuman mimpi buruk aja," Jawab Alleta masih dengan nafasnya yang memburu.

Alleta mengusap dadanya, lalu mengusap dahinya.

"Kamu sih, pulang sekolah langsung tidur, enggak bersih bersih dulu.
Kamu juga belum sholat, Makanya kamu mimpi buruk,"

"Iya Mom, Ini Zia mau sholat,"

"Yaudah. Momy keluar yah, Setelah kamu sholat jangan lupa makan!"

"Iya Momy ku sayang," Fitri mengecup kening Alleta singkat dan berjalan keluar kamar.

"Huft!" Hembusan nafas lega Alleta.

"Gue kirain beneran, Ternyata mimpi,"

"Tapi mimpinya berasa beneran, jadi ngeri kalau jadi kenyataan mimpinya,"

"Enggak papa sih jadi kenyataan mimpinya, paling-paling nanti Kelvin nya yang nyesel,"

"Kalau Kelvin beneran ninggalin gue. Gue tinggal nyari yang baru, gue cantik, dibelakang masih banyak yang ngantri,"

"Udahlah lagi pula itu cuman mimpi!" lerainya dengan pikiran.

Alleta bergegas membersihkan dirinya dan lanjut sholat. Setelah sholat, Sekarang Alleta berada di meja makan, Alleta hanya makan sendiri karna Fitri dan Rayan sudah makan.

Setelah makan, Alleta kembali ke kamarnya dan menyandarkan punggungnya di tepi kasur sambil memainkan handphonenya.

Deringan telfon Alleta berbunyi. Alleta segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum Zia," ucap seseorang di sebrang sana gercep, Saat tau panggilanya telah diangkat.

"Waalaikumsalam El,"

"Zia mau keluar enggak?"

Alleta mengangkat satu alisnya, "Ngapain?"

"Jalan jalan ketaman, bosan dirumah. Jangan lupa pakai jeketnya biar enggak  kendinginan. Gue berangkat sekarang,"

"Hm.... yah." Sambungan telfon itu dimatikan sepihak. Alleta segera berdiri dan bergegas untuk mempersiapkan dirinya.

Beberapa menit bersiap, Kelvin menelpon jika ia sudah sampai di depan rumah. Alleta segera berpamitan kepada Fitri dan Rayan. Alleta langsung bergegas berjalan menuju dimana Kelvin menunggu, tak lupa dengan jaket yang ia sisipkan dilenganya.

BLACKWOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang