Part pertama aku harap banyak vomentnya. Update setiap selasa dan jum'at.
***
Suara langkah kaki terdengar begitu tegas dan juga nyaring, sepatu nan lantai beradu begitu kuat hingga menimbulkan suara yang mampu terdengar di segala penjuru ruangan sepi ini. Saat ia melewati beberapa orang dengan seragam yang sama, ia tersenyum memamerkan dimple andalannya, senyuman mau yang mampu membuat beberapa gadis bertekuk lutut dihadapannya.
CEKLEK
Pintu ruangan yang dibuka olehnya, membuat orang didalamnya tersentak kaget seakan-akan ketahuan berzina, padahal mereka hanya memainkan game online di handphonenya. Pria yang menjabat sebagai Inspektur Polisi Dua atau biasa disingkat jadi IPDA itu menyimpan tasnya diatas meja, mendudukkan bokongnya di kursi untuk menghilangkan sedikit penatnya akibat mengendarai motor menuju kantor.
Jeffrey Adelio atau biasa disapa Jeffrey oleh sesama rekan polisi di area tempatnya bertugas, ia terkenal sebagai polisi tertampan sepanjang sejarah dunia kepolisian. Tak ada yang bisa menyainginya, selain karena memang masih muda, tubuhnya pun menakjubkan. Otot-otot di perut dan juga punggungnya terlihat sangat menakjubkan ketika ia latihan tanpa menggunakan pakaian, hanya menyisahkan celana panjang hitam.
Selain Jeffrey, ada pula seorang polisi yang seangkatan dan bahkan satu ruangan dengannya yaitu Dimas Radeya. Mereka sudah sangat dekat sejak di akademi kepolisian, tak heran jika mereka dijuluki pangeran IPDA. Karena visual mereka memang sangatlah gila, terkadang beberapa polisi iri dengan ketampanan yang mereka miliki.
"Tadi Zanna nyariin lo," ucap Dimas.
"Kenapa dia cari gue?" tanya Jeffrey sembari memperbaiki seragamnya yang sedikit kusut.
"Mana gue tahu, mungkin mau ajakin lo makan siang. Tapi, dia keburu ke Polsekta." balas Dimas.
Kening Jeffrey mengernyit, tidak biasanya Zanna, gadis itu berkunjung ke Polsekta. Jika ada apa-apa, pasti Jeffrey yang dia suruh untuk kesana. Tapi sekarang? Sudahlah, mungkin segalanya bisa berubah dengan cepat.
"Abis turun ke jalan entar, gue langsung balik, ya?" ujar Jeffrey.
"Kenapa? Lo ada urusan?" tanya Dimas, dan diangguki oleh Jeffrey.
Dimas hanya memandangi Jeffrey yang sedaritadi menghela nafas, seakan-akan tidak ada semangat hidup dan hanya beban dalam otaknya. Dimas pun diam, tak ingin mengganggu Jeffrey, daripada dia menjadi sasaran empuk amukan Jeffrey jika terlalu banyak bicara.
"Sisa berapa bulan lagi kita naik jabatan ke IPTU?" tanya Jeffrey.
"Delapan bulan mungkin? Emang kenapa, Jeff?" balas Dimas.
"Gapapa, ya udah, gue ke depan dulu." ucap Jeffrey lalu meninggalkan Dimas seorang diri yang dilanda kebingungannya.
Sedangkan Jeffrey yang keluar dari ruangannya melangkah dengan cepat nan tegas, tubuhnya tetap tegab dan semakin tampan saat memakai seragam kepolisiannya. Rambut hitamnya berterbangan ditiup oleh angin, seakan-akan angin tahu tujuannya untuk apa. Setibanya Jeffrey didepan pagar Polsek, ia merogoh saku celananya mencari keberadaan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Jaehyun : Kamu, Aku dan Cerita Kita [Completed]
FanfictionJeffrey tak pernah menyangka jika akhir jabatannya di IPDA, masa bujangnya pun ikut berakhir. Tepat setelah dua tahun dinas dan naik pangkat menjadi IPTU, ia menikah dengan seorang gadis pilihan kedua orangtuanya yang bernama Kaila Lovata. Keseharia...