LUMIÈRE | [JAESAHI]

Chapter 10

Jangan lupa Vote dan Comment ya guys!🧡🌼
.

.

LUMIÈRE | JAESAHI

.

.

Osaka, Jepang

Jaehyuk akhirnya menepati perkataannya pada Asahi tempo hari dengan membawa keluarga kecilnya ke Osaka untuk melamar Asahi secara resmi dihadapan kedua orangtua lelaki yang begitu disayanginya.

Ah, sudah kurang lebih setahun sejak terakhir kali Jaehyuk berada disini, sebelumnya ia selalu ke kota ini guna mencari pujaan hatinya. Tapi, siapa sangka kunjungannya kali ini malah untuk melamar sosok yang dicarinya selama ini. Kota ini akan selalu menjadi tempat bersejarah tidak hanya bagi Jaehyuk tapi juga Asahi.

Banyak hal telah terjadi di kota ini, selain sebagai kota kelahiran dari seorang Hamada Asahi, kota ini juga adalah saksi dari awal perjalanan cinta Jaehyuk dan Asahi.

Kenangan baik maupun buruk telah terjadi di Kota ini. Membuat kedua insan yang saat ini tengah menggandeng tangan mungil seorang gadis kecil itu merasa terharu.

"We're here." Bisik Jaehyuk pada Asahi.

Asahi menatap kekasihnya itu lalu tersenyum. Ah, ini adalah kepulangan pertama Asahi setelah 7 tahun lamanya melarikan diri ke Kota Paris. Kota kelahirannya ini masih sama, masih saja indah.

"Ayah, Papi. Kita bakal ketemu Ojii-san dan Obaa-san kan?"

Suara Himawari membuyarkan lamunan Asahi. Ia lalu berjongkok menyama-ratakan dirinya dengan putri kecilnya.

"Iya, princess. Kita akan bertemu dengan mereka." Jawab Asahi sambil mengusap rambut Himawari.

Ini akan menjadi kali pertama bagi Himawari bertemu dengan kakek dan neneknya secara langsung. Selama ini gadis kecil itu hanya berhubungan dengan mereka melalui video call yang dilakukan oleh Haruto.

Bagaimana dengan Asahi? Semenjak 7 tahun lalu ia belum pernah sama sekali berhubungan kembali dengan orangtuanya. Jujur saja, ia masih takut.

Walaupun Haruto sudah sering memberitahu bahwa orangtua mereka sudah tidak mempermasalahkan kepergian Asahi, tapi tetap saja ia merasa takut.

Asahi sudah terlalu banyak mengecewakan orangtuanya. Ia begitu cemas, namun sebuah usapan lembut pada wajahnya membuat ia tersadar.

"tu vas bien, papi?"
(Apa kau baik-baik saja, papi?)

Himawari menatap Asahi khawatir, ia lalu mendaratkan sebuah kecupan kecil di pipi Asahi.

"papa, va bien." jawab Asahi dan dengan lembut membalas kecupan anak semata-wayangnya itu lalu berdiri.

Jaehyuk menatap kedua orang itu dengan jengah. Pasalnya ia sama sekali tidak bisa bahasa prancis. Jadi, dia tidak mengerti apa yang di bicarakan Asahi dan juga Himawari.

"Bisa gak sih kalian jangan pake bahasa prancis, kan ayah gak ngerti."

Ia mengerucutkan bibirnya kesal.

Asahi tertawa pelan. "Aku minta maaf, Jae. Kau tahu kan aku dan Himawari terbiasa berbahasa prancis. Tolong maklumi ya, sayang."

Jaehyuk berusaha menahan senyumnya kala mendengar Asahi memanggilnya sayang. "Baiklah, kali ini aku maafkan. Sekarang ayo kita pergi. Aku sudah menelpon Mahiro untuk menjemput kita."