🐾 5

46 19 37
                                    

Sebelum di baca ayo Ramein cerita ini, kasi notif yaa dengan cara Vote dan Komen (≧▽≦)

"Ih apaan sih Aura, gue lagi males ketemu sama Kak Revan tau ngak?" Kesalku dan merebut ponselku kembali. Aku membuka ponselku dan segera menghapus pesannya. Aku kembali duduk lagi di kursiku, tak lama guruku masuk dan mulai menyuruh kami untuk membereskan lagi kelas.

'Kok di suruh bersih-bersih terus sih? Padahal dah bersih juga' Gumamku sambil menyapu dengan kasar. Aku yang masih emosi dengan semua orang yang ku kenal.

Drtt, drtt. Ponselku mulai bergetar lagi di sakuku.

'Apaan sih, ganggu banget,' Kesalku.

Drtt, drtt, drtt, getaran di ponselku makin lama makin jadi. Aku yang sudah kesal dengan kejadian yang tadi, mulai membuka ponselku.

'Ganggu banget sih ni orang,' Gerutuku.

'Siapa sih?' Lanjutku. Ternyata yang menggangguku adalah Revan, agh dia selalu menggangguku mulai dari awal aku bertemu dengannya.

'Revan ngeselin banget sumpah, agh!' Ocehku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Revan ngeselin banget sumpah, agh!' Ocehku.

"Hey, Taaa kiw," Sahut orang yang ada di belakangku. Aku mendengar itu dan membalikkan badan.

Dia menghampiriku dan memanggilku lagi,"hey, Greta sinii," ujarnya.

"Iya kenapa?" Tanya ku sambil tersenyum, aku tidak kenal dengannya, dan ku usahakan untuk menjaga imageku di depannya.

"Boleh kenalan ngak nih?" Jawabnya, sambil mengulurkan tangannya.

Aku menggapai tangannya "Salam kenal, Greta, namamu?" Tanyaku sambil tersenyum.

"Raka," Jawabnya. Setelah berkenalan kami berbincang-bincang sedikit mengenai sekolah. Tak lama kemudian dia pergi dariku.

'Eh, kayaknya aku pernah liat dia, Raka, kayak ngak asing ya namanya,' Gumamku.

"Heh, Tataa!" Teriak Aura suaranya berasal di belakangku.

"Kiw, aelah enak banget ya hidup lu ta, dah di deketin 2 cowok famous," Ujarnya sambil menghampiriku.

"Lah emang Raka terkenal ye anaknya, satu angkatan ama kita kan? Wow, baru 2 hari masuk dah terkenal aja tuh si Raka," Ucapku santai walaupun ngak percaya dia udah terkenal. Mungkin dari smp kali?

"Hah? Seangkatan? Dia sekelas ama Kak Revan malah, lu ngak tau juga? Wah parah banget lu," Ocehnya sambil nge woah, eh kagak sambil membelalakkan matanya, dia masih tidak percaya dengan keadaan saat ini. Temannya tidak tahu dengan 2 orang ter 'famous' di sekolah?

"Lah kira gue seangkatan, gue manggil dia Raka euy, malu," Jawabku tak percaya. Aku masih bingung dan terkejut dengan sikapku yang santai dan menganggap seperti teman biasa.

"Lu tau darimana sih famous famous kayak begitu, padahal kan masi 2 hari kita masuk sekolah," Tanyaku yang sekarang bingung mengapa Aura bisa tau hal hal yang kayak begini.

"Lah, lu ga sadar pas kalian ngobrol tadi banyak yang liatin Raka?" Tanyanya lagi.

"Kagak hehehe," Jawabku sambil ngengir.

'Napa temen gue gini amat Ya Allah,' Gumam Aura yang sudah banyak banyak sabar dengan temannya yang satu ini.

✿✿✿✿✿✿✿✿

"Van, Revan, Greta itu yang kemaren telat? Cakep banget woi," Tanya Raka yang mulai menghampiri Revan.

"Iya, lah lu ngapain ketemu dia?"

"Ya serah gue lah, ngapa lu, aciee cemburu yee," Ejeknya.

"Ya kagak lah, mana mungkin gue bisa cemburu, kenal deket aja kagak," Jawabku sambil menjewer pelan telinga Raka.

"Sakit tau ngak sih!" Ucap Raka sambil melepas jeweranku.

"Aelah, jujur, jujur aja gausah di pendem gitu deh rasa sukanya," Goda Raka yang membuatku jadi kesal dengannya.

"Eh iya, udah di jawab belom chat lu, keknya tadi dia ngechat orang pas gue panggil tadi." Ujar Raka yang buatku jadi penasaran apakah chatku sudah di balas atau belum.

Aku membuka ponselku dan masuk ke ruang chat dan ya, Greta menjawab pesanku, tapi sepertinya dia kesal denganku. Bukannya dia tadi bilang iya ngak sih?

"Ngape lu?" Raka yang bingung melihat temannya bengong itu langsung mengambil ponsel Revan, dan tertawa dengan senangnya.

"Hahaha nape lu, lagian juga ngespam orang, noh orangnya RISIH kan hahaha," Ucap Raka yang masih tertawa senang dengan jawaban dari Greta.

"Gue ngeganggu dia ya?" Tanyaku kepada Raka, aku masih bingung dengan sifat Greta yang suka berubah ubah.

"Tadi dia bilang iya loh, napa jadi bilang dia risih?" Tanyaku lagi kepada Raka.

"Entah, gue juga ga tau," Jawabnya dengan enteng. Dia lebih memilih untuk mengambil ponselnya, tanpa menghiraukanku.

◆◆◆◆◆◆◆◆◆

Raka Pov

Aku mengambil ponselku dan mulai ku telusuri akun akun yang mengikutiku.

'Sejak kapan bisa sebanyak ini?' Gumamku.

Aku mengecek beberapa pengguna yang baru baru ini mengikutiku. 'Aura?' Gumamku.

Ku lihat akunnya, dia teman Greta ya? Tanyaku kepada diriku sendiri.

Tak lama kemudian, akhirnya aku menemukan akun Greta. Pengikutnya tidak terlalu banyak seperti yang ku pikirkan.

Aku mulai menelusuri jejak digital Greta, anak ini memang menarik seperti yang di katakan Revan, tapi ada yang aneh dengan tweet yang dia bagikan beberapa tahun lalu.

'Entahlah, mungkin waktu itu dia lagi suka gendre horor atau drama.' Pikirku positif.
























Ayo Ramein cerita ini dengan cara Vote dan Komen.

Ada yang penasaran ngak sih yang di maksud Raka itu gimana?

Atau malah kepo Mukanya Raka sama Aura kayak gimana?

Di tunggu ya di next Chapter (≧▽≦)

Aku Kamu dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang