🐾 6

31 10 66
                                    

Chap ini bakal lumayan panjang nih, ada yang seneng ngak nih?

Di sini juga konflik ceritanya bakal jadi lebih berat, tapi masih agak bisa di pikul kok. Bakal ada tokoh baru jugaa.

Btw,,,,,,,,,,

Ayo buat author senang dengan komen sama vote cerita ini.













Setelah ngobrol dengan Aura, seseorang menghampiriku.

"Hai, boleh kenalan ngak?" Dia menjulurkan tangannya untukku.

"Haha, iya," Aku tersenyum dan memegang tangannya untuk bersalaman.

"Salam kenal Nayyara, panggil aja. Nay,"

"Salam kenal Greta,"

Nayyara mengambil kursi kosong, dan menariknya untuk duduk di dekatku. "Eh iya, kamu deket sama Kak Raka ya?"

"Hmm, iyaa,"

"Enak ya, bisa deket ama Kak Revan sekaligus Kak Raka, rahasianya apaan nih?"

"Ngak ada kok, tiba-tiba aja tadi Kak Raka nyariin aku, dia juga suka Sheila On 7, mungkin karena itu."

"Oh, gitu ternyata." Nayyara tersenyum tak lama tatapan matanya lumayan kosong, mungkin dia sedang asik melamun.

"Gitu apaan Nay?"

2 menit berlalu, aku takut dia kesurupan dan akhirnya berusaha menyadarkan dia dari lamunannya. "Hai, Nay baik baik ajakan?"

"Hah? Kenapa?"

Akhirnya dia lepas dari pikirannya dan berdiri sambil memegang kursi yang dia bawa tadi, dia menarik kursi itu dan menaruhnya ketempat semula.

"Udah dulu ya Greta, gue ada yang mau di kerjain."

15 menit setelah kami mengobrol singkat, Pak Ahmad selaku wali kelasku masuk dan memberitahukan bahwa besok pelajaran telah mulai. Setelah mengumumkan berita itu, Pak Ahmad pergi karena ada urusan penting katanya.

Ketika akan melangkahkan kakinya keluar kelas, Pak Ahmad terhenti sebentar lalu menatap kami semua. "Oh iya anak-anak, kalian pulang jam 14.00 ya, soalnya gaada pelajaran yang masuk hari ini, Ingat ya kalian jangan ribut lebih baik belajar buat persiapan pelajaran besok, semua sudah dapat buku paket kan?"

Seseorang berdiri sambil melihat sekeliling, sepi dan akhirnya dia mengucapkan sesuatu. "Semuanya sudah dapat buku paketnya kemarin pak."

"Baiklah, bagus kalau begitu, jangan ganggu kelas lain ya, jangan ada yang keluar kelas sampai jam istirahat di mulai, kecuali akan ke toilet!" Titah Pak Ahmad, dan akhirnya dia keluar dari kelas.

Setelah Pak Ahmad keluar, aku mengambil novel yang ku bawa tadi dan mulai membacanya. Aku membacanya dengan sangat serius, kadang aku sangat marah dengan tokoh antagonis di novel itu, dan kadang aku sangat sedih dan sempat menitikkan air mata karena novel itu.

Orang orang di sekitarku sempat ke bingungan dengan emosiku yang berubah ubah, tapi setelah mengetahui bahwa aku membaca novel akhirnya mereka buyar.

Tak terasa bel telah berbunyi yang menandakan bahwa sekarang sudah waktunya untuk istirahat. Kelas mulai sepi, hanya aku yang ada di sana, aku menutup buku novelku dan mulai mengambil ponselku dengan niat memutar lagu yang ada di dalam ponselku.

Lagu 'Temani Aku' menjadi lagu utama untuk hari ini untukku. Aku mendengarkan lagu itu sambil belajar.

Selesai belajar tak di sangka kelas sudah sepi, tas murid murid lain juga sudah tidak ada. Aku yang melihat itu langsung melihat jam di ponselku. 'Padahal masih jam 13.30,' Gumamku dan akhirnya keluar kelas. Aku mulai menuju tempat aku menaruh motorku tadi, aku memakai helm, menyalakan mesin motorku, dan sudah duduk di jok motorku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Kamu dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang