A/N :
Maaf jika terdapat banyak typo dan kesalahan lainnya. Masih belajar menulis dengan benar.
.
Hermione segera tersadar. Nafasnya bergetar sekali lagi dan dia merasa tubuh nya terhantam kuat layaknya pukulan hippogriff.
Dia merasakan mimpi buruk lagi. Sengatan tak menyenangkan itu terus menerus menyakiti seluruh tubuhnya. Dia terus terbawa pada suasana aneh tentang angin di musim semi yang indah lalu saat dia berlarian dari sosok berjubah. Dia tau memori itu saat ia masih menjadi buronan.
Kenapa dia selalu memimpikan hal itu?
Mereka telah menang. Dan dia mengalami trauma pasca perang yang menyeramkan. Dia selalu kesulitanbernafas setiap mengingat kejadian itu. Mungkin yang paling parah adalah saat dia diseret oleh Fenrir Greyback ke tengah-tengah para pelahap maut untuk dijadikan tontonan saat Antonin Dolohov hendak melecehkannya.
Tuhan, Hermione adalah seorang Gryffindor, seharusnya dia lebih bisa mengendalikan rasa takut dan trauma nya, tapi itu terbilang sangat berbeda saat kau mengalami hal-hal tak menyenangkan hampir bertahun-tahun lamanya.
"Hermione—"
"Hermione apakah kau disana?"
"Bangun Hermione."
"Tolong."
"Sialan, apakah dia benar baik-baik saja?"
Kilatan cahaya hijau tiba-tiba menubruk dada nya saat sesosok penyihir berjubah hitam paling pekat dan kotor menyeringai menghadapinya dan Hermione segera menyadarkan dirinya bahwa ia akan bangun. Dia akan terbangun. Dan kemudian dia membuka matanya dengan cepat, lebar-lebar, sambil terduduk dari posisi tidurnya yang menyedihkan.
Nafas menderu seiring dengan dentuman jantung nya yang tak wajar. Keringat membanjiri pelipisnya yang mengkilat. Dia merasa pusing saat berusaha melihat apa yang ia lihat.
"Hermione, oh Merlin, kau sudah bangun."
Perempuan itu meringis sebentar saat tubuhnya ditarik dalam sebuah pelukan secara tiba-tiba oleh seseorang, dan ia mengerjap beberapa kali untuk melihat siapa itu.
Sepasang rambut jahe dan rambut hitam saling berdiri bersebelahan dengan rambut platina yang tampak familiar berada agak jauh dari mereka.
"Ginny?"
"Ya, ya, ini aku. Ohh, Tuhan, kau pingsan lagi cukup lama." Ginny berangsur memeluk tubuh sahabat nya lagi.
Hermione menghela nafasnya dengan lega. Syukurlah bahwa mimpi buruknya telah membawanya terjaga seperti ini sehingga dia tau bahwa ia masih berada disini dengan teman-teman nya, tentu saja tanpa menyadari bahwa dirinya terdampar cukup jauh dari waktunya.
"Ron, ambilkan air minum untuk Hermione." teriakan Ginny terdengar lagi, namun sekarang cukup bergetar.
Hermione menerima uluran air minum itu saat ia melihat Ron mendekatinya sambil memberinya segelas cairan melegakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blurred Lines
FanfictionDraco dan Hermione bertemu dengan para Walpurgis di depan ruang kebutuhan. Lalu pagi harinya mereka benar-benar terdampar di tahun 1944 bersama dengan Harry, Ginny dan Ron. Apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka? kabut itu benar-benar merubah se...