Jadi kembaran si setan merah itu rasanya gimana sih?
----------‐-------------------------------------
"(Y/n), lihat ini apa?"
"Hmm... HUAAAAAA KARMAAAA SINGKIRKAN ITU DARIKUUUUUUUU."
---------------------------------------------------------
🍁Warni...
Kini kami sekelas sedang bermain Truth or Dare, dan tentunya bersama Koro-sensei. Semua meja dan kursi dipinggirkan, dan kami duduk melingkar dilantai.
"(Y/n), pilih Truth or Dare?" Tanya Koro-sensei.
Hmm... pilih apa ya? Ahh-
"Aku pilih dare aja biar seru, tapi darenya jangan yang aneh-aneh loh yaa."
Salah satu dari mereka mengangkat tangan, dan ternyata itu Maehara.
"Biar aku yang kasih darenya." Kata Maehara dengan penuh percaya diri.
Ohh tidak, kalau Maehara yang kasih...
Habislah akuuuuu TT
"(Y/n), kau harus bilang 'oni-chan' ke Karma dengan imut."
"He?"
Tiba-tiba otakku blank.
Karma yang namanya terpanggil menoleh ke arah Maehara, meninggalkan gamenya yang masih berjalan.
"Wahh kira-kira bakal gimana ya."- Kayano "Aku tidak sabar melihatnya."- Isogai "Pasti kawaii, iya kann."- Sugino
Tolong seseorang jelaskan ini, otakku tidak bisa mencerna dengan baik.
~ Omake ~
CEKREK CEKREK CEKREK
"Nurufufufufu, kalian benar-benar seperti sepasang kekasih, romantis sekali."
Koro-sensei bersama dengan kameranya yang selalu ia bawa untuk memotret aib dan percintaan dari murid-muridnya, kini memotret Karma dan (y/n). Bukan hanya Koro-sensei, beberapan teman yang lain juga.
"He- kalian ngapainnn?!!!"
"Momen ini sangat langka, jadi harus diabadikan." Jawab Kataoka.
Nagisa, Kayano, Sugino, Isogai dan sisanya hanya duduk manis melihat temannya menderita.
"Memalukan sekali..." Aku kembali menutup mukaku.
Tapi Karma malah memelukku di depan teman-teman begini, mana dia masih terus mengelus kepalaku.