Transmigrasi Karina Delona (ON GOING)

CHAPTER 1

Hello guys kembali lagi dengan di cerita karina Delona. Gadis yang sangat pendiam selalu menyimpan rasa sakit sendiri. Tanpa mau berbagi pada orang lain.

"Di dunia yang kejam ini, aku terlahir
dengan kebahagiaan dan tumbuh
seperti di gurun "

_Karin Delona_

Ft.News

"selamat siang pemirsa kembali lagi dalam Ft.News bersama saya Lina Melina"

jeng.. jeng.. jengg ft. Newss~

"Berita pertama yakni, jelang seminggu dari kecelakaan yang menewaskan anak dari pengusaha LY Company hingga sekarang belum di temukan penyebab dari kecelakaan tersebut"

'Pengusaha LH Company mengalami kecelakaan'

Sejak seminggu yang lalu setelah kabar kecelakaan yang menewaskan pemilik LH company sekaligus anak dari pengusaha Ly company. Hingga kini belum di ketahui  penyebab dan kronologi kecelakaan. Karena sopir truk yang melarikan diri dan sekarang menjadi buronan polisi.

Dari rumor yang ber edar luas, korban ber inisial KL mengendarai dengan kondisi tidak sadar atau dalam pengaruh minuman beralkohol. Karena beberapa saksi mata melihat Korban KL berada di klub yang sama dengan saksi sebelum kejadian kecelakaan. Namun ada dari beberapa saksi mata mengatakan hal yang berbeda.

Kini pihak kepolisian masih mencari tahu penyebab dan kronologi kecelakaan itu terjadi. Kasus ini akan terus berlanjut hingga di temukan bukti yang jelas.

Keluarga besar korban kini masih dalam mode berduka dan juga kini saham LY dan LH company mengalami penurunan derastis.

suara televisi menggema di ruangan berdinding putih itu.

"Anak dari LY Campany? bukankah dia masih muda kira-kira berapa ya usianya?"

"20 an mungkin..." Ucap wanita itu yang duduk di samping tempat tidur pasien.

Sementara di depannya ada seorang yang tengah tidur dengan berbagai alat yang menemaninya.

Hidung yang terpasang selang Rebreathing Mask yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen pasien. Dan kabel di sekitar tubuhnya yang terhubung ke monitor di seberang wanita yang duduk itu. Serta selang infus yang kian menit berkurang. Namun gadis yang terbaring di tempat tidur pasien itu masih setia menutup mata.

Lagi dan lagi wanita yang tengah duduk itu menghela napasnya berat seolah mengisyaratkan berbagai beban yang begitu berat.

"Non... Non karina kapan bangun? Bibi kangen suara enon..." Ucap wanita itu dengan tangannya yang terulur mengelus puncak kepala gadis yang terbaring itu penuh sayang dan juga elusan lembut.

"Non bibi keluar sebentar ya.." ucapnya dengan lembut, karena ia tau gadis itu tak akan menjawabnya. Ia segera beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu.

Titt... Tiittt..titttttt..tittt tittt
Namun saat ia memegang kenop pintu, tiba-tiba suara monitor berbunyi tak seperti biasanya. Wanita itu menoleh berlari mendekat ke tempat tidur gadis itu.

"NON!... NON ARIN"

Badan gadis itu tiba-tiba saja mengejang, wanita itu terkejut ia segera membekap tubuh gadis itu dengan selalu memanggil nama sang gadis. Tak lupa ia juga memencet tombol code blue nurse Cell.

Tak berselang lama beberapa orang berjas putih dan berpakaian serba putih kini berada di dalam ruangan, sementara wanita tadi menunggu dengan cemas di luar ruangan. Wanita itu berjalan bolak-balik di depan pintu rawat, dengan tangan yang satu ia lipat di depan dada dan satu tangan berada di atas telapak tangan nya dan jari yang terus ia gigit.  Ia selalu menggigit jari-jarinya saat merasa takut dan cemas.