Prolog

20 3 0
                                    

Selamat pagi! Reader semua!
Selamat datang di cerita ku... kali ini aku ingin membuat cerita yang bertema fantasi tentang perpindahan jiwa. Alasan kenapa aku membuat cerita ini? Karena menyenangkan hehe... garing wkwk.. oke guys terimakasih sudah mampir dan ...

Salam kenal guys....

Selamat membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak guys biar aku ada semangat melanjutkan cerita ini.

~ HAPPY READING ~

Di sebuah taman yang luas dan indah terdapat seorang Perempuan yang tengah duduk sendirian di bangku pinggir taman dimana belakang bangku itu terdapat pohon besar yang menghalangi panas terik matahari.

Tidak berselang lama seorang laki-laki berkaki Panjang dating Kemudian duduk di samping Perempuan itu dengan wajah yang tidak bisa di artikan. laki-laki itu menyibak rambutnya dengan frustasi.

"Jadi maksud lo apa?"

"lo ingat kan malam itu" ucap Perempuan itu dengan nada kelewat santai, namun menimbulkan makna yang membuat orang lain berpikiran iya-iya.

laki-laki itu mengerutkan dahi, mencoba memahami maksud Perempuan di depannya.

"gak usah berbelit-belit, lo buang-buang waktu gue " ucap laki-laki itu. karena pesan aneh yang di kirim membuat dia kesal terpaksa batal bertemu dengan tunangannya yang dalam 3 minggu lagi akan menjadi miliknya dan itu semua karena Perempuan di depannya.

"gue hamil" ucap Perempuan itu dengan wajah sedih, lalu menundukkan wajahnya.

laki-laki itu terdiam dia Kemudian mengingat malam yang dimaksud Perempuan itu. Mengingat itu membuat darahnnya mendidih dan kesal secara bersamaan, kesal dengan dirinnya dan keadaan. Saat dia hendak berbicara sebuah tangan tiba - tiba menghentikannya.

Perempuan itu memeluk laki-laki itu erat dan tidak lama suara terisak mulai terdengar. Dengan rasa tidak malu dia menangis di pelukan laki-laki yang sebentar lagi akan menikah dengan sahabatnya sendiri. Karena terkejut dan rasa iba ia tidak jadi menepis lengan yang melingar di tubunnya.

Tindakan laki-laki itu sempat terekam di inda penglihatan cewek di belakang pohon mereka berdua duduk. Rasa marah, kesal dan kecewa terpancar dari pantulan mata. Cewek itu menekan dadannya yang terasa berdenyut nyeri dan tentu amarah jelas tercetak di wajahnya.

Entah kenapa laki-laki itu tiba-tiba merasakan perasaanya tidak enak. Tanpa sepengetahuan mereka cewek di balik pohon itu mengepalkan tangannya lalu keluar dari persembunyiannya dengan aura kematian yang terpancar.

"ANJING BRENGSEK LO PADA!" umpat cewek itu dengan nada membentak

"KARIN!" ucap laki-laki itu berdiri dan sebelum itu ia mendorong kasar tubuh Perempuan yang memeluknnya. Suara rintihan terdengar dari mulut Perempuan itu namun di abaikan oleh laki-laki.

"Jadi ini yang katannya ada meeting penting?!" ucapnya dengan menahan amarahnya yang sudah di ubun-ubun, walaupaun dia kecewa dan amarah menguasainnya dia sebisa mungkin harus terlihat biasa dan tegar agar sang lawan tidak merasa senang di atas penderitaannya.

"a-aku bisa jelasin sayang" ucap lai-laki itu.

"Masih bisa ya mulut brengsek lo panggil 'sayang'? artur-artur lo ternyata sama-sama brengsek ya kaya laki-laki lain...dan dengan crazy nya gue percaya gitu aja sama lo..." ucapnya dengan mata memincing lalu dia tertawa, menertawakan betapa gilannya dia. gila karena mempercayai laki-laki brengsek di depannya yang seberntar lagi akan menjadi suaminya.

"hahaha... gila sih kalian hebat banget deh acting nya harusnya sih jadi pemenang best actor and actris of year... perlu nih gue buat acara pasti jadi trending" ucap cewek bernama Karin itu dengan wajah heran campur kecewa tapi yang paling terpaancar adalah aura mengejek dan mengintimidasi.

Transmigrasi Karina Delona (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang