CHAPTER 2

10 2 0
                                    

Semua akan kembali kepada yang menabur benih. Aku tak akan membiarkan mu tersakiti.

_Karin Lemondy_


HAPPY READING

"Mencari saya tuan delon?" Ucap perempuan itu dengan santai, ia melihat ke sekeliling ruangan memperhatikan seluruh isi ruangan itu yang cukup besar.

Laki-laki paruh baya itu, menatap tajam ke arah perempuan yang duduk di sofa ruang tamu itu dengan santai.

Plak

Suara tampar an menggema di seluruh ruangan.

Anjir sakit banget, seumur-umur gue belum pernah di tampar laki-laki, berani sekali anda... -batin karina

Perempuan itu terdiam lalu menampilkan senyum remehnya. Ia kembali menatap laki-laki di depannya, lalu berdiri membuat laki-laki paruh baya itu memundurkan tubuhnya.

"Dari mana kamu!" Bentaknya di depan Karina, karina tersenyum mengejek pandangannya melirik ke sekitar lalu kembali pada pria paruh baya di depannya.

"Apa peduli anda!"

"Non ... " Panggil lirih perempuan yang berada di belakangnya, Yap wanita di belakangnya tadi adalah bi inah.. ART yang merawatnya sewaktu di RS.

"Mulai berani ya kamu!" Ucap laki-laki paruh baya itu

"Apakah saya pernah takut pada anda? Oh ... Dulu mungkin saya terlalu menghormati anda... Tapi sekarang saya bukan seperti anak anda yang dulu, cupu lugu, selalu menjadi pelampiasan anda... no no" ucap karina dengan penekanan.

Mungkin dulu anak lo yang terlalu menerima dan pengecut, sekarang tubuh anak lo udah jadi milik gue seutuhnya. Sekali lo sentuhan badan gue, bahkan secenti pun akan gue balas dengan setimpal - pikir karin

"saya akan balas perbuatan anda, tapi untungnya bukan sekarang... Ingat ini peringatan pertama dari saya!" Ucapnya dengan lantang membuat semua orang menatapnya dengan berbagai makna, tapi yang paling terpancar adalah tatapan penuh ketakutan, takut tuan besarnya akan lebih murka. Lalu Karin pergi meninggalkan laki-laki paruh baya itu.

"Berani kamu ancam saya?!" Teriak laki-laki paruh baya itu pada Karina yang pergi menjauh darinya. Karin terus berjalan menghiraukan teriakan laki-laki tua itu.

"Berhenti!"

Karin terus berjalan, tak lupa ia melambaikan tangan nya pada laki-laki tua itu tanpa menoleh.

"Papa cabut semua fasilitas kamu kalo gak balik dalam hitungan satu menit!"

Karin berhenti mendengar ancaman yang keluar dari mulut laki-laki tua itu. Lalu ia menoleh dan memutar bola matanya.

"Emang saya peduli, bi inah kemari" ucap Karin dengan datar dan kelewat santai.

Bu inah yang merasa terpanggil pun segera menghampiri anak majikannya itu. Bi inah berjalan sambil menundukkan wajahnya.

"Berhenti di situ... Saya pecat kamu berani berjalan satu langkah lagi!" Ucap laki-laki paruh baya itu.

Otomatis bi inah berhenti mematung, lalu menghadap sang majikan sambil menunduk.

"Maaf tuan..." ucap bi inah dengan menunduk, sementara karina sudah jenuh dengan pak tua yang sok berkuasa itu.

Mungkin bagi kalian yang tidak tau, pasti menghujat Karin.  Tapi sayangnya Karina memberikan sedikit memori nya pada Karin lemondy yang kini menempati tubuhnya jadi ia sudah paham dengan sifat laki-laki tua itu.

Transmigrasi Karina Delona (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang