Vote comment nya juseyoo~
Happy reading!
***
"Hachu!"
Bersin Naven menggelegar ke seluruh kamarnya. Dia hari ini sedang tidak enak badan. Badan nya demam, sepertinya ia sedang masuk angin. Iya, ini sebab dia hujan - hujanan dengan Jeano sepulang dari mall.
Padahal baru beberapa jam yang lalu, Naven jadi terkena imbasnya, demam, dan dingin sekujur tubuhnya. Ah sial, Ia jadi tidak bisa kuliah besok, tapi tidak apa - apa rencananya menghindari sahabat nya dulu akan berhasil.
"Hachuu, set dah meler terus."
Berpuluh - puluh tisu sudah Naven habiskan sedari tadi. Untung dia memiliki persediaan tisu yang lumayan banyak di kamarnya, jadi tidak usah membeli lagi. Mungkin Naven sekarang sudah memarahi dan memaki - maki Jeano, sebab Jeano lah yang membuatnya menjadi sakit seperti ini.
"Ini gara - gara Jeano nih! Hachuu! gue jadi demam kaya gini." Ucap Naven sembari mengelap hidungnya dengan tisu. Hidung nya bahkan sudah memerah sejak tadi.
Kruyuk~
Ini sudah tengah malam, tapi Naven tiba - tiba lapar. Mana ada rumah makan yang buka tengah malam? Entahlah mungkin ada. Ia mulai membuka aplikasi pesan online nya melalui ponsel nya yang lain, melihat - lihat rumah makan yang masih buka jam ini. Oh iya! mcdi di daerah nya pasti masih buka. Naven mencari di penelusuran. Benar ternyata, masih buka jam segini, Ia langsung memencet menu kesukaan nya PaNas 2 dan tak lupa ia menambahkan french fries ke dalam pesanannya.
Selang beberapa menit Naven memesan nya, akhirnya pesananya tiba juga. Naven segera keluar dari kamarnya. Jalannya sedikit sempoyongan membuat orang yang melihat nya pasti merasa ngeri.
Beberapa langkah berjalan keluar kamar Ia mendengar desahan - desahan lagi dari samping kamarnya. Naven sudah tahu, ini pasti perbuatan Jeano yang ngeselin itu, disini Naven sedang sakit sedangkan laki - laki itu malah seenaknya berbuat mesum didalam kamar nya.
"Dasar anak muda! enak bener berzina, gue disini lagi sakit padahal." Ucapnya sedikit lantang sembari berjalan sempoyongan menuju keluar kos. Berharap tidak bertemu seseorang, siapapun itu, karna jujur ia sedang malas ditanya - tanya hal yang menyangkut dirinya kenapa nanti.
"Nav? Ngapain tengah malem keluar kamar." Nahkan baru saja Naven berkata didalam hatinya agar tidak menemui orang di kos ini, sekarang ia malah menemui Yangga yang sepertinya baru pulang.
"Eh Yang, gapapa gue cuman mau ngambil pesenan makanan."
Yangga melihat Naven dari atas sampe bawah. Pakaian Naven sangat berantakan, hidung nya memerah, mata yang juga sedikit memerah, dan wajahnya yang juga merah dibagian pipinya. Yangga terheran, ini Naven kenapa sampe seperti ini.
"Lo kenapa dah? Sakit?"
"Engga gapapa Yang, cuman gak enak badan dikit."
"Oh, emangnya abis ngap-"
Naven sudah mulai pusing sekarang. Celotehan Yangga membuat kepalanya pusing. Mau tidak mau Naven harus menyela pertanyaan Yangga.
"Yang, gue udah gak kuat berdiri nih, ntar aja ya nanya nya ini mau ngambil pesenan dulu."
"Eh eh, sorry gue banyak nanya, nih pesenan lo udah gue bawain kok, tadinya mau gue anter ke kamar lo." Yangga menyerahkan plastik mcdi yang ia bawa tadi. Kenapa tidak dari tadi sih Yang? Nyusahin beneran si Yangga.
"Thanks ya, sorry gue duluan."
Naven mengambil mcdi dari tangan Yangga dan berjalan menuju kamar nya. Pusing mendera kepalanya, tidak kuat jika terlalu lama berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temen Kos | Nomin
Fanfictiontentang Naven yang baru saja pindah kos dan bertemu tetangga kosnya Jeano yang biasanya terdengar suara desahan dari kamarnya. "Woy desahannya kecilin dikit napa si berisik banget anjing." "AAA BANGSATTT KOK MAKIN KENCENGG." - local! - late update...