"Makanya kita jangan terlalu dekat ya,pasti Kapten ngerasa risih kan dengan gosip ini," ucap Hazel.
"Cuma gosip kenapa harus ketakutan seperti itu, fakta nya kan ngga, ngapain harus repot mikirin,"ucap Aron.
"Tapi kan sebagai kapten pasti sangat risih kalau ada gosip dengan perempuan," uca Hazel.
"Emangnya kamu perempuan?bocah kecil doang udah mikirin gosip segala," celetuk Aron.
"Huh, enak aja bocah kecil,emang salah besar akulq mengkhwatirkan image mu, terserah deh gapapa juga gosip ini menyebar," ucap Hazel.
Mereka pun melanjutkan perjalanan setelah beristirahat, dan tak berapa lama kemudian sampai lah ke desa, banyak sekali korban di sana kedatangan tim medis dan keamanan sangat berarti, sampai disana langsung melaksanakan tugas mereka tanpa henti, karena memang banyak sekali korban yang terluka, bahkan waktu berjalan begitu cepat karena penuh dengan kesibukan, hari pun sudah malam.
"Kamu flu Zel?kok dari tadi bersin mulu," tanya Nomi yang dari tadi memperhatikan Hazel bersin tak henti-henti.
"Ngga kok, ini bersin biasa," elak Hazel.
"Makan obat flu dulu ini, biar pencegahan terlebih dahulu, kayanya kamu tu bakalan flu deh kan semalem gak pake selimut tidurnya, cuaca sedingin ituu padahal," ucap Nomi.
Saat Hazel mengambil obat flu, dengan bersamaan Aron masuk dan meminta sejumlah obat.
"Udah ini aja ya obatnya?" tanya Hazel.
"Oh iya obat flu juga," pinta Aron.
Dan ternyata obat flu hanya tersisa satu, Hazel pun memberikan obatnya kepada Aron.
"Emang siapa yang terkena flu?" tanya Nomi.
"Zaky, anggota keamanan," ucap Aron lalu langsung bergegas pergi.
"Zel, yang flu bukan Aron juga ngapain kamu kasih obatnya, kamu kan butuh juga," ucap Nomi.
"Gapapa, kan aku udah bilang aku cuma bersin biasa kok, pasien lebih utama kesehatannya," ucap Hazel.
"Dokter juga harus peduli dengan kesehatannya, karena kita sebagai Dokter harus sehat dulu baru mengobati pasien, kebiasaan sih kamu Zel, awas aja nanti flu," ucap Nomi lalu meninggalkan Hazel.
Gimana aku ngga sayang banget sama Nomi, dia begitu peduli denganku, bahkan hal kecil seperti ini dia sangat perhatian ,beruntung sekali aku mempunyai sahabat yang tulus seperti Nomi.
Hazel menghindari dari Nomi, karena ia bersin yang tak henti-henti sepertinya Hazel memang terkena flu, dari kejahuan Aron melihat Hazel yang bersin tanpa henti, dan segera menghampiri nya.
"Hoi, mau nyebarin virus ya?dari tadi bersin mulu," ucap Aron mengangetkan Hazel.
"Haduh aku pikir siapa, ngangetin aja," ucap Hazel.
"Flu kamu?" tanya Aron.
"Sepertinya sih," jawab Hazel.
"Minum obatlah," ucap Aron.
"Obat flu cuma ada satu tadi untuk Zaky," ucap Hazel.
"Kamu tau kalau kamu butuh obatnya tapi malah ngasih ke orang lain?"
"Zaky kan lebih butuh," ucap Hazel.
"Dokter seperti apa sih kamu, tidak peduli sama kesehatannya sendiri, masuk sana jangan nyebarin virus kemana-mana," perintah Aron dan langsung di turuti oleh Hazel.
Apa sih kenapa dia seperti marah banget, aku cuma flu bukan penyebar virus mematikan, dasar pemarah.
Hazel mengambil masker untuk ia pakai, supaya tidak menyebar flunya, dan merebahkan kepalanya di meja yang ada di dalam tenda mereka.
Aron berjalan mencari rumah warga yang memiliki obat flu, namun tak satu pun warga yang mempunyai obat flu, akhirnya Aron meminjam motor dari salah satu warga, untuk membeli obat dan sangat memakan waktu yang lama Aron menemukan toko obat, membeli semua jenis obat flu, plaster, karena Aron ingat kaki Hazel terluka, lalu ia juga membeli kompres dan berbagai macam obat lainnya, setelah mendapatkan semuanya, Aron menancap gas dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai. Dan dini hari Aron baru sampai ke tenda peristirahatan mereka, Aron langsung melangkahkan kakinya ke tenda medis, dan mencari Hazel, ia melihat Hazel yang tertidur duduk di meja, dengan mengunakan masker.
"Dia bener-bener menangapi ucapanku yang mengatakan flu itu virus banget sampe tidur pake masker," gumam Aron.
Aron membuka masker Hazel, dan terlihatlah hidungnya yang sangat merah dan wajahnya yang pucat.
"Sudah kuduga dia memang gak cocok ikut tugas ke desa," ucap Aron.
"Hazel bangun," ucap Aron membangunkan Hazel, dan Hazel pun terbangun dengan kaget melihat Aron yang ada dihadapannya sangat dekat.
"Kapten ngapain?" tanya Hazel dengan suara lemas.
"Nih," ucap Aron memberikan sekantong obat yang ia beli.
"Ya ampun ini banyak banget, dan bagaimana kapten bisa mendapatkanya? kan kota jauh," ucap Hazel.
"Cepat di minum obatnya, dan langsung tidur, tidur jangan duduk gitu di tempat tidur sana,"
"Kapten gak bisa liat emang?tempat tidur semua udah full, tapi makasih banget ya udah dibeliin obat jadi ngerepotin," ucap Hazel.
"Jangan terlalu percaya diri, aku memang mau beli obat untuk anggotaku yang lain," jawab Aron berbohong.
"Oh gitu, gak mungkin juga ya kapten Aron pergi ke kota cuma mau beliin aku obat," ucap Hazel.
"Cepat minum obatnya, jangan sampai sakit dasar lemah," ucap Aron lalu meninggalkan Hazel.
Hazel membuka isi kantong yang di bawa Aron, ia bener bener tak habis pikir Aron membeli semua jenis obat flu, dan ia juga menemukan plaster, Hazel pun teringat kakinya yang terluka dan tersenyum mengingat Aron yang juga ingat kakinya terluka, Hazel meminum obatnya dan mengobati kakinya, selesai itu ia langsung tidur lagi.
Sementara itu Aron masih belum tidur juga, ia masih gelisah melawan pikirannya yang terlalu peduli dengan Hazel, ia terpikir Hazel yang tidur tanpa selimut sama sekali.
Tenang Aron, ini bukan sikap yang berlebihan aku cuma kasih selimut, dia tak akan mengira hal ini berlebihan atau berpikir yang lain kan? dia kan gak suka aku, oke aku gapapa kasih selimut ini.
Aron pun bangkit dari istirahatnya dan mengambil selimut juga jaketnya untuk Hazel, ia masuk dengan perlahan dan menyelimuti Hazel dengan selimut dan jaketnya, lalu langsung keluar dari tenda medis dan masuk ke tenda keamanan.
Paginya...
Cekrek! Cekrek
Nomi memfoto Hazel, karena tertidur di selimuti oleh jaket Aron.
"Hmn Nomi ngapain foto-foto ih," ucap Hazel terbangun.
"Harus diabadikan nih moment so sweet gini, cielah diselimuti jaket kapten Aron," goda Nomi,membuat Hazel melihat jaket dan selimut ditubuhnya, ia baru sadar ternyata itu milik Aron.
Ya ampun terbentur apa kapten Aron, dari semalem baik banget.
"Masih nggak ngaku nih, kalian pacaran?" bisik Nomi.
"Ngga ya, hapus fotonya sekarang deh nanti lupa," ucap Hazel.
"Ngga akan, fotonya gemes gini mau aku simpan,"
"Nomi ih rese deh, sinii ngga ponselnya,"
"ngga mau wleee," Nomi buru-buru lari dari tenda tanpa melihat sekitarnya, Hazel masih mengejarnya untuk meraih ponsel Nomi dan...
Bruk!!
Nomi tak sengaja menabrak seseorang
"Ya ampun Nomi," panggil Hazel terlihat cemas.
Hai hai ada baiknya setelah membaca berikan vote dan komentar kalian ya satu vote dan komen dari kalian sangat mensupport karya ini terima kasih atas pengertiannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kapten Aron(END)
RomancePernikahan kontrak dengan CEO sudah biasa, tapi bagaimana kalau pernikahan kontrak di lakukan oleh Tentara dan Dokter? Hazel Pratiscia telah ditipu oleh kekasih yang telah menjalin asmara selama lima tahun, ia sangat mencintai kekasihnya, namun tern...