• sore hari

78 10 3
                                    

Sumpah. Baru kali ini Lucas bertemu dengan gadis yang sangat lugu. Mengungkapkan perasaannya dengan blak-blakan tanpa malu ataupun ragu!

Athanasia.. Hmm, nama yang sangat anggun. Tetapi kenapa orangnya jauh dari kata anggun?! Lucas tersenyum sendiri pertemuan dengan Athanasia sungguh mengubah sesuatu dalam hidupnya yang bisa dibilang membosankan.

Padahal baru seminggu mereka berkenalan. Tapi.. Perasaan apa ini? Kenapa setiap saat Lucas selalu ingin mengingatnya? Bahkan senyumnya selalu mengembang begitu saja saat bayangan wajah Athanasia hadir di benaknya.

"Apa aku.. Suka sama anak itu?" Gumamnya.

Ini baru pertama kali Lucas merasakannya. Perasaan bahagia bila bertemu dan serasa kehilangan ketika tak melihatnya. Oh, sungguh sebuah perasaan yang membuatnya dilema.

Lucas bersiap untuk pergi ke tempat itu. Tempat dimana gadis yang selalu mengungkapkan perasaannya secara terang-terangan selalu menunggu. Dari kejauhan terlihat Athanasia yang sedang duduk. Begitu melihat Lucas mendekat, gadis itu bangkit dari duduknya dan tersenyum seperti biasa. Tetapi ada yang berbeda dari senyumannya yang biasanya ceria. Terasa ada sebuah kesedihan yang tertahan disana.

"Hai." Sapa Athy sambil tersenyum kecil.

Lucas tersenyum. Ia membalas sapaan Athy dan duduk di kursi. "Ada apa?" Tanya Lucas pelan.

Athy yang hanya menunduk membuat Lucas kebingungan sebab biasanya gadis ini selalu ceria. Tapi isakan yang tak bisa ditahan membuat Lucas sadar bahwa gadis ini menahan tangis dan sedihnya. Tapi, karena apa?

"Hei, hei, Athanasia?" Lucas mengusap kepalanya. Gadis itu pelan-pelan menangis. Suara isakannya kali ini terdengar begitu jelas. "Apa ada masalah? Apa ada yg menganggumu? Bilang sama aku, Athanasia!"

Athy tak menjawab, ia sendiri bingung dan takut untuk mengatakannya.

"A-aku.."

"Ya? Kamu kenapa?"

"Aku takut.." Lirih Athy, kini matanya menatap mata Lucas yang menyiratkan kekhawatiran. "Aku takut, Lucas.. Huhuhu."

"Apa yang kamu takutkan? Coba cerita pelan-pelan sama aku?"

Athanasia memejamkan sejenak matanya. "Lucas, kamu tahu kan kalau aku suka banget sama kamu?" Dengan tatapan yang sangat tulus gadis itu menatapnya.

Sampai Lucas dibuat salah tingkah. "Y-ya.. Lalu?"

Athy tersenyum miring, "Aku nggak pernah setulus ini dalam menyukai seseorang. Aku betulan suka kamu."

Lucas terdiam, apakah kali ini Athanasia serius dalam menyatakan perasaannya?

"Jadi, aku ingin tahu gimana perasaanmu terhadapku?" Athanasia menatap dengan penuh harapan. Kali ini tidak ada lagi dirinya yang selengean dan genit. Entah apa yang terjadi padanya.

"Aku.." Lucas bimbang

Athanasia benar-benar menatapnya dengan penuh harapan sebelum ekor matanya melirik sebuah mobil yang sangat dikenalnya berhenti tak jauh dari tempatnya duduk.

"Lucas, gimana?"

"Aku.. Juga suka kamu, Athanasia."

Bersamaan dengan itu, kaca bagian penumpang mobil mewah yang sangat di kenalnya terbuka. Memperlihatkan seorang pria dengan wajah yang sedang menahan murka.

"Felix!"

Sang pengemudi terlonjak kaget akan panggilan dari majikannya yang Ia ketahui sedang menahan amarah.

"Aku tidak mau tahu! Lenyapkan lalat itu dari kehidupan putriku!"



-----------

Bapake 😭

Maafkan daku teman² cerita ini udah lumutan daku baru kembali 😭

LOVE LOVE LOVE [Athy × Lucas]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang