"Nona Athanasia!"
Athanasia menoleh, oh! Itu Ijekiel, cowok terpopuler seantero Arlanta.
"Iya, ada apa ya?"
Ijekiel meraih tangan Athanasia, mengecup punggung tangannya. Athanasia tersipu.
"Tentang kencan yang waktu itu.. Apa Nona bersedia?"
Ah.
Athanasia terdiam sejenak sebelum memberi jawaban, "Maaf, saya tidak bisa."
Air muka Ijekiel nampak kecewa, tetapi Ia tersenyum mengerti. "Baiklah, tidak apa. Semoga lain kali kita bisa berkencan, err, jalan-jalan bersama juga boleh."
Diam-diam didalam sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari halaman sekolah, seorang pria berambut kuning keemasan tengah memperhatikan keduanya dengan seksama.
"Felix."
"Ya, Tuan?"
"Besok urusi surat dan dokumen Athanasia. Dia akan ku pindahkan ke sekolah khusus perempuan." kata Tuannya dari kursi belakang, masih tak melepaskan tatapan tajamnya pada anak berambut perak itu.
"Aku tidak suka putriku diganggu lalat."
----
Bapakeeeee :)