02.

3.4K 453 116
                                    

Jadilah diri sendiri, karna tidak ada yang mau menjadi diri-mu.

Ikila_

****

"Gue bingung sekarang harus gimana, huh. Apa kabar sama keluarga gue ya? Iki kangen emak huwaa.."

Sekarang Rizki sedang rebahan manjalita di atas kasur bermotif bunga itu.

"Gue harus ganti nih sepre, nggak gue banget." Gumam iki sambil mengelus seprai yang terpasang di kasur yang sedang ia tiduri.

"Kok sepi ya?" Tanya iki kepada diri-nya sendiri.

Iki hanya memakai baju tidur pendek bermotif doraemon saja, karna menurut-nya itu tidak terlalu kek cewek.

"Masa kaga ada org sih? Mana nih kamar masuk gang lagi," ucap iki dengan kesal sambil beranjak dari tiduran nya.

"Gue kedapur aja dah, lapar juga" iki mengelus perut rata nya seperti org yang lapar, kalian know lah.

***

Iki menuruni satu persatu anak tangga dengan pelan, bukan karna takut jatuh, tapi, dirinya takut ada apa-apa. Soal nya rumah qilla itu sepi banget. Kek kaga ada penghuni-nya gitu masa.

"Ini gue di buang cerita-nya? Rumah gede masa cuman gue seorang yang tinggal-nya sih?" Gumam iki sambil meraba tengkuk nya yang meremang.

"Kenapa kamu?" Tanya seseorang dibelakang iki

"AAA SI ASEP HAMIL!" Latah iki karna terkejut. Orang yang berada tidak jauh dari iki lebih tepat-nya hanya beberapa anak tangga saja.

"Jangan teriak, nggak sopan, perempuan kok gitu." Ucap orang yang masih sama.

"Like-like gue dong, kok situ yang repot demo sih?" Ucap iki dengan nada judes nya. Lalu dengan cepat menuruni anak tangga menuju ke bawah.

"Jangan berlari seperti itu! Nanti kamu jatuh!" Peringatan dari orang yang tadi.

"Bodo amat wlee" ucap iki sambil menjulurkan lidah-nya.

"Anak itu" ucap orang tadi dengan sedikit geram.

***

Iki berjalan menuju ruang makan, karna diri-nya mencium bau yang dapat membuat perut-nya berbunyi.

"Bi, masak apa?" Tanya iki kepada bi maya yang keliatan-nya baru saja selesai masak.

"Eh, ini non." Ucap bi maya sambil menunjukan menu yang tersedia di atas meja makan.

"WOAHHH, jadi lapar aku. Ik-qila makan ya?"

"maaf non, non qilla harus nunggu yang lain dulu. Biasanya bakalan makan bersama setiap malam non." Ucap bi maya sambil menghentikan tangan culametan iki yang sudah memegang nuget di tangan-nya.

"Tapi qilla lapar-nya sekarang bii" rengek iki lalu menyuapkan nuget tadi kedalam mulut-nya.

Gue tau gue tuh sekarang cewek, tapi kok gue jadi manjalita gini sih? Jijik gue sama diri sendiri masa. Batin iki.

Gender? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang