05.

2.5K 363 115
                                    

Di sekolah iki sekarang sedang mengadakan acara lomba memasak. Ini Bukan di sengaja yee pren Tapi emang udah niat sebelum iki masuk juga. Dan lomba ini boleh di ikuti oleh seluruh siswa dari kls 10 sampai kls 12.

Btw di sini iki a.k.a. qilla itu kls 10 sedangkan Niko dkk kls 12.

"Gue kelompok sama siapa dah?" Tanya iki kepada dirinya sendiri. Karna dirinya hanya murid baru. Apalagi sebagian orang kesal kepada-nya karna diri-nya dekat dengan Elang dkk. Padahal kan salah satu dari mereka itu abang-nya jadi wajar aja diri-nya dekat orang mereka teman abang-nya yekan?

"Qilla! Sini lu sama abang aja!" Panggil Niko sambil melambaikan tangan-nya. Niko bukan tanpa alasan meminta qilla masuk kedalam kelompok-nya. Ia kasian melihat adek nya seperti orang linglung tidak memiliki teman.

Iki yang emang hobi memasak pun dengan mau tak mau harus ikutan. Bodo amat dengan siapa diri-nya sekelompok.

Iki menghampiri Niko dan yang lain-nya, yang terlihat sudah siap memakai celemek berwarna biru-nya, yap. Kelompok Niko kebagian celemek berwarna biru.

"Bang, kenapa lu mau ikutan kek gini?" Tanya iki kepada niko. Niko yang sedang memakaikan celemek kepada iki pun segera menyelesaikan-nya lalu menoleh kearah yang lain-nya seolah meminta jawaban apa yang harus niko berikan.

"Sebener-nya kita semua gabut aja sih ikutan kek gini" jawab Niko apa adanya Karna teman-teman nya juga bingung harus jawab apa.

"Mau caper juga" tambah Rafi dengan polos-nya

"Ck, gue cuman nanya bang niko doang. Bukan kalian." ucap iki sedikit kesal. Pasal-nya dirinya hanya bertanya kepada abang-nya saja.

"Semerdeka lo aja dah qil" ucap rafi sambil memutar bola mata-nya malas.

"Cowok kok baperan, situ cowok bukan sih?!" Ucap iki dengan sedikit ngegas.

Secara tidak langsung gue ngatain diri gue sendiri baperan hiks awoakwok.

"Biasa aja kali, gue emang cowok! Emang situ yang kek waria!" Ucapan rafi sungguh membagongkan ya pren.

"HEH! lo jangan ngadi-ngadi ya! Lo kali yang kek waria! Malah lo mah kek si Tarzan noh!" Balas iki yang tambah sewot.

"LO! kok lo jadi ngeselin gini sih?!" Tanya Rafi sambil mengerut kan alis nya.

"Gue emang ngeselin! Baru nyaho lo?!" Jawab iki dengan ngegas.

"Nik, adek lo tuh" tunjuk fahri yang sedari tadi nonton pertengkaran rafi dan iki a.k.a. qilla itu sambil menyemili wortel yang ada disana.

"Iye tau, emang siapa yang bilang itu adek nya si udin?" Niko kalo sekali ngomong suka bener ya...

"Pisahin" ucap elang

"Ntar juga kalo dah cape bakalan nyamperin gue, percaya deh." Ucap niko dengan pede nya.

"Halah, musrik percaya sa-"

"ABANGG HUWAA, LIAT TEMEN LO BANG YANG KAYA MONYET ITU GANGGU GUE MULU.." teriak iki sambil menghampiri Niko. Cerita-nya dia lagi ngadu.

GUE COWOK! TAPI KENAPA TIBA-TIBA GUE GINI! masa gue mulai jadi cewek sih?. batin iki

"Udah ya dek, jangan di ladenin si monyet itu. Dia emang gitu. Suka caper." Ujar Niko sambil mengelus rambut qilla.

Semua orang yang melihat itu terutama cewek seketika mendengar suara 'krek' dari hati mereka ada yang retak tapi bukan kue. Ada juga yang baper sendiri. Padahal mereka adek-abang.

Iki mendadak badmood, nafsu menjadi chef Renata-nya eh chef juna dong kan dia cowon seketika menghilang. Diri-nya mendadak kesal, sedih, pengen nangis tapi nangisin apa? Pokonya jadi serba salah.

Gender? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang