13

439 56 7
                                    

Iki menoleh kearah seseorang yang menyapa nya, "L-lo, lo si kila anjing?!"

Ini sebenarnya iki dimana, dia bingung takut-takut dirinya meninggal dan sekarang sedang di alam baka.

"Iya kamu benar, aku Qilla." Ucap Qilla dengan senyuman terpatri cantik di wajah nya.

"Lo mau ambil alih tubuh lo lagi? Bagus deh." Ya walau entah kenapa dari lubuk hati yang paling dalam iki merasa belum siap untuk bertukar badan lagi. Katakan lah iki sudah mulai nyaman di tubuh Qilla.

Qilla menggelengkan kepalanya, "belum waktunya buat aku kembali. Aku manggil kamu kesini cuman mau ngobrol aja. Kamu pasti punya banyak pertanyaan 'kan?"

"Ohh gitu, iya gue punya banyak banget pertanyaan buat lo." Qilla hanya menggangukan kepala nya, lalu tersenyum memberi isyarat kepada iki untuk melanjutkan pertanyaan nya langsung.

Iki mengerti, "pertama, kenapa gue bisa terdampar di tubuh lo? Lo kaga salah bawa orang kan? Soal nya lo tau lah gue punya burung."

Qilla tanda mengerti, "waktu itu mepet jadi aku bawa kamu aja, maaf ya kamu pasti kerepotan harus hidup di tubuh perempuan. Dan soal kamu kenapa ada di tubuh aku, karna aku yang meminta kepada-Nya untuk membawakan seseorang yang bisa mengubah hidup aku."

"Bentar-bentar, maksud lo rubah hidup lo gimana anjir? Kenapa kaga lo rubah sendiri semvak!" Iki sedikit emosi dengan fakta kenapa dirinya bisa terdampar di tubuh qilla.

"Aku mau instan hehehhe, jadi, kamu bisa kan nolong aku?"

Iki emosi dengan apa yang qilla ucapkan, "Lo! Lo goblok kila! Arghhh! Kampret" Iki entah harus bagaimana lagi mengekpresikan emosi nya sekarang, dia kesal sangat kesal kepada qilla yang dengan polos nya bilang mau yang instan-instan. Dikira ini mie anjir?

Qilla menundukkan kepala nya, "maaf aku egois nggak mikirin kamu, tapi itu nyata nya."

"Dahlah, pertanyaan kedua. Apa gue bakalan bisa kembali ke tubuh gue?" Walaupun masih kesal setengah mati tapi iki tetap harus menanyakan semua yang membuat nya tidak tenang.

"Bisa, kamu tenang aja. Tubuh kamu lagi koma sekarang! Jadi kamu nggak perlu khawatir." Iki menganggukan kepala nya tanda mengerti.

"Gue kira udah di kubur, bagus deh kalo gue bisa kembali. Selanjutnya, lo punya masalah apa aja sama Family lo?" Ini adalah pertanyaan yang di tunggu-tunggu Qilla.

"Pertanyaan bagus, sebenarnya Nggak besar sih, cuman aku aja yang terlalu aneh."

"Lanjut"

"Aku Nggak punya temen lagi, tiba-tiba semua orang di sekolah jauhin aku. Itu pas aku SD aku jadi trauma masuk sekolah normal lagi deh, untung papa aku kaya raya jadi sanggup membiayai home schooling aku."

Cih, nggak di diary nggak di sini sombong amat.

"Aku ingin kamu merubah aku buat sekolah biasa dan mempunyai banyak teman, lalu soal aku membenci bunda itu karna bunda pernah mau ngangkat anak dari panti asuhan ya walau pun nggak jadi tapi tetap aja aku kesal apalagi papa setuju sama permintaan bunda! Aku nggak suka papa jadi kurang sayang sama aku nanti!"

Si kila haus kasih sayang bener dah

"Ya terus?"

"Tapi, aku mau baikan sama bunda tapi aku malu! Aku nggak berani hanya untuk menyebut beliau bunda karna terlanjur malu. Karena udah musuhin bunda." Qilla menundukan kepala nya karna menyesal

"Hmm, menurut gue lo pengecut kil, masalah lo jadi gue yang nanggung dah. Tapi gpp gue baik hati kok, masalah sama bunda udah selesai gue udah akur sama bunda lo. Dan buat temen-temen gue usahain bakalan punya temen banyak buat lo."

"Maafin aku udah membebani kamu."

"Udahlah gak usah bilang gitu, gue juga lumayan lah bahagia di tubuh lo." Qilla yang mendengar nya tersenyum

"Jadi, gue kapan bisa balik ke tubuh gue lagi?" Lanjut iki

"Aku belum tau sih, tapi kemungkinan kalo misi kamu udah selesai."

"Sebentar lagi dong ya, duh gue kok jadi lupa mau nanya apa lagi ya?" Iki tadi sudah memikirkan apa yang bakalan dia tanyakan kepada qilla tapi kenapa sekarang dia lupa?

Sebenernya author nya sih yang lupa, hehehe.

"Waktu kita habis, mungkin untuk sekarang kamu simpan aja pertanyaan lain nya. Kamu harus pergi sekarang." Lah, iki kira bisa bebas aja ternyata di waktu.

"Oke, tapi sebelum itu gue ada permintaan buat lo."

"Apa?" Qilla menaikan satu alisnya

"Coba lo sebut nama gue," qilla bingung tapi tetap melakukan apa yang di minta iki.

"Rizky" ucap Qilla

Iki tersenyum, "goodgirl, gue kira lo kaga tau nama gue karna dari tadi lo kaga ngucapin nama gue." Hadeuh, qilla kira ada apa.

"Gambare Rizky chan"

"WAHH LO WIBU, EH ANJ GUE COWOK BUKAN CEWEK"

dan setelah itu iki menghilang dari hadapan Qilla, Qilla tersenyum tipis yang sulit untuk di artikan, apa yang di maksud dengan senyum tipis nya itu?

Terimakasih banyak, Rizky.

***

Iki terbangun dari tidur nya, tapi dia heran, kenapa dia ada di rumah sakit? Dia ingat dengan jelas sebelum bertemu si Qilla dirinya cuman tidur bukan makan racun dulu.

Tenggorokan nya terasa kering, "kenapa tangan gue di tojosin kaya gini?" Yang di maksud iki tadi itu infusan.

Di ruangan iki cuman ada Qilla seorang sendirian, "ini kenapa gue jadi ada di rumah sakit?" Tanya iki entah kepada siapa, lalu dia mengambil segelas air yang tersedia di atas meja yang berada di sisi ranjang nya.

"Ahh, lega gue." Iki merasa kan tenggorokan nya sudah tidak kering lagi, sekarang terasa enak.

Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan Sella dan Bima yang baru saja datang. Mereka terkejut melihat Qilla yang sudah sadar.

"Qilla kamu sudah sadar?" Tanya sella terharu karna anak nya bisa melewati masa koma nya.

"Ya bunda liat sendiri, mata aku udah terbuka gak merem lagi." Jawab iki, lagian bunda nya si kila ini aneh menurut nya, udah tau dia udah sadar masih aja nanya.

"Gimana perasaan kamu sekarang?" Tanya bima yang sudah ada di sisi ranjang Qilla

"Bang, kita itu adek-kakak kita saudara an. Kenapa abang nanya perasaan aku?" Mungkin efek dari koma, pikir Bima.

"Bukan, maksud abang, gimana perasaan kamu setelah 5 hari tidur terus?"

Iki terkejut bukan main, "hah?! Kenapa lama banget ya aku tidur nya. Kenapa ceunah aku bisa koma gini?"

"Katanya kamu stress terus minum baigon satu botol." Jawab Sella lempeng

Masa sih gue minum baigon? Kurang kerjaan banget dah.

Aih, gue lupa ijin buat baca diary si kila lagi, ah bodo amat lah.

***

Heyyo kawann, lagi mood aja gue up. Nggak tau kenapa lihot yang komen ya walau cuman dikit gue jadi semangat and mood buat up lagi. Di tambah gabut:v

Gender? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang