PART 10

60 12 29
                                    

Hiii-!

Jangan lupa vote komen nya
Anywy aku ga minta lebih selain vote sama komen kalian :)

Jangan lupa follow Instagram @hayyiieeeyoo
@wattpadfiyy
@arkandhapoldennn
@febyjulyanaa

Happy reading-!

°°°°

“Dia punya gue, gue dan gue! Lo gak ada hak buat milikin dia.”

“Mau secantik apapun Lo kalo gue gak cinta sama Lo, Lo tetep aja jelek di mata gue.”

“Mau Lo paksain gimana pun kalau gak ada yg ngalah ya ga akan bisa nyatu.” - Al Keenan dhapolden

Arkan menenteng tas sekolah nya dan berjalan keluar kamar, peristiwa semalam benar benar membuat diri nya pusing, terlebih semalam ia benar benar tidak bisa mengatakan apa apa karena papa nya sudah mengancam dia sejak awal.

Ia berjalan melewati keluarga nya yg hendak sarapan disana juga ada Gabriella yg nampak tengah berbicara dengan mama nya, namun Arkan tidak peduli. Ia masih khawatir dengan Feby sudah sejak kemarin Feby belum mengabarinya. Mungkin ia akan menemui Feby nanti di kelas nya.

“Arkan sarapan dulu!” Seru Goldwin ketika menyadari Arkan baru saja melewati meja makan

Arkan tidak menoleh sama sekali, ia terus berjalan tanpa peduli papa nya yg sudah berteriak memanggil manggil nama nya.

“Anak tuli!” Sebut nya begitu menatap kepergian Arkan begitu saja

“Sama aja si kaya yg ngomong,” Sahut Keenan dengan tenang nya

Goldwin menatap Keenan tajam “Siapa yg kamu maksud?” Keenan menghentikan sarapan nya dan beralih menatap papa nya “Lo lah! Ngedengerin pendapat anak nya aja tuli pake sok sok ngatain anak nya sendiri tuli!” Kata nya benar benar tidak takut

Gabriella yg menyaksikan itu hanya menatap perdebatan itu sembari sarapan “Udah pa gapapa mungkin Arkan lagi buru buru” Ucap Gabriella

“Iya buru buru. Soal nya dia males ketemu Lo!” Balas Keenan

“Btw dia bukan papa Lo jangan panggil dia papa! Gue gak sudi punya adik ipar kaya Lo!” Lanjut nya langsung meninggalkan meja makan itu

Goldwin menghela nafas panjang setelah melihat tingkah anak nya sendiri “Jangan dengerin kata Keenan dia cuma iri sama adik nya.”

“Gab gapapa kok pa”

°°°°

Feby menatap kosong kelas nya yg masih sepi, dia sengaja datang pagi pagi hanya untuk menghindari Arkan. Bukan apa. Feby hanya belum siap bertemu dengan Arkan, entah lah ia merasa sangat amat berkhianat.

Dia menelungkup kan wajah nya di atas tumpukan kedua tangan nya, dia masih lelah terlebih semalam ia benar benar tidak bisa tidur karena biasa nya Arkan menemani dia sampai dia benar benar bisa tidur tapi semalam tidak ada.

Ia merasa kosong

“Lo kenapa? Sakit?” Tanya Elang salah satu teman sekelas nya yg memang rajin datang pagi

AFEB Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang