[SUDAH TERBIT]
Dibenci oleh seluruh keluarga, tak ada yang menginginkan dan di anggap menjadi aib serta pembawa sial. Renjun hanya bisa pasrah, selalu menerima tanpa punya hak untuk memilih dan menolak. Apapun yang ia lakukan selalu orang lain yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*＊✿❀ ❀✿＊*
Halo! Aku kembali lagi!! Ada yang kangen?
Ini adalah part terpanjang Duke Wife, semoga kalian tidak bosan membacanya ya🤗
Jangan lupa spam komennya di tunggu💃
-Ren
*＊✿❀ ❀✿＊*
Seperti virus yang menyebar dengan begitu cepat, seperti itu juga berita tentang Duke Jeno yang berhasil menangkap para pemberontak di wilayah Nemaris menyebar di setiap penjuru kota kerajaan Achilles, semua orang semakin mengangumi sosoknya dan kini namanya terus di eluh-eluhkan pun kehebatannya memang tak perlu di ragukan. Sejujurnya, beberapa bangsawan menyayangkan tentang keputusan Jeno yang memberikan gelar putra mahkota pada sang kakak, sebab bagaimanapun juga darah kerajaan mengalir dalam diri Jeno, pengetahuan dan kemampuannya tak perlu dipertanyakan, mereka amat yakin jika Jeno mampu menjadi penerus tahta kerajaan yang jauh lebih baik di banding Jaehyun, sang ayah. Namun, mau bagaimana lagi? Jeno tak berminat memimpin sebuah negara dan lagi sang kakak, Mark tak kalah hebat di bandingkan dengan sang adik.
Kabar baik itu juga telah sampai di telinga Renjun, sang submisive cantik itu tentu saja bahagia dan merasa senang mendengar kabar tentang keberhasilan Jeno, perasaan resah, gelisah dan khawatirnya yang belakang menghantui, kini menguap begitu saja, di gantikan dengan rasa haru dan bahagia. Hanya tinggal menunggu sang Tuan kembali dan jujur Renjun tidak sabar menantikan saat itu tiba.
Tangan Renjun bergerak, mengusap sebuah jubah hitam milik Jeno, aroma woody yang khas menguar dari jubah tersebut, membuat Renjun semakin ingin bertemu dengan Jeno, lantas menepati janjinya untuk mengungkapkan isi dalam hati pada sang Tuan.
Renjun memandang keluar jendela, langit gelap bertabur bintang menjadi pemandangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semilir angin berhembus kencang, menerpa kulit tubuh, sebuah senyum manis terlukis indah di bibir, menambah kesan cantik bak peri dalam dunia dongeng, wajah Renjun bersinar akibat sinar rembulan yang menyorot langsung tanpa ada penghalang. Hanya satu kata yang mampu mendefinisikan sosok Renjun; Indah.
