CHAPTER 20: YOU ARE MY WORLD

13.7K 2K 150
                                    

**✿❀ ❀✿**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**✿❀ ❀✿**

Hai! Do you miss me?

Selamat membaca, semoga terhibur dengan cerita ini. Maaf misalnya nggak sesuai dengan ekspektasi kalian♡

-Ren

**✿❀ ❀✿**

Saat kedua kelopak mata indah dengan bulu mata lentik milik seorang lelaki berparas rupawan terbuka, samar-samar manik mata berwarna abu-abu miliknya melihat sebuah padang rumput hijau dengan berbagai macam bunga tumbuh subur di sana, sesekali matanya mengerjap guna menyesuaikan sinar matahari yang masuk ke dalam pupil mata.

"Aku ada dimana?" Batinnya bertanya-tanya sebab tempat ini tampak begitu asing dan tak ada eksistensi lain selain dirinya di sini. Namun, si lelaki bermata abu-abu itu tak bisa memungkiri bahwa tempat ini tampak begitu indah dan tenang.

Renjun, lelaki bermata abu-abu itu berdiri, barangkali ada satu atau dua orang yang bisa ia temukan disini, lantas membantunya untuk pulang. Pulang? Seketika langkah kaki Renjun tertahan, ingatan tentang kejadian yang terjadi saat ia di bawa oleh sang ibu tiri dan hendak di bunuh masuk ke dalam benaknya. Renjun menyentuh dadanya, enggan mengakui jika dunia ini berbeda dengan dunia dimana ia berada sebelumnya.

"Apa aku sudah.. Mati?" Tanya Renjun pada angin yang berhembus pelan menerpa kulit tubuh, matanya memindai seluruh padang rumput yang begitu luas tanpa eksistensi lain selain dirinya, "Apa ini tempat setelah kematian? Apa aku benar-benar sudah mati?" Renjun jatuh terduduk di atas rerumputan, otaknya tak bisa bekerja dengan benar, terlalu mendadak, ya ia belum menyiapkan kemungkinan terburuk semacam ini, sebab ada sebuah janji yang masih ingin ia tunaikan; melihat sang tuan.

Namun, agaknya Tuhan tak mengizinkan ia menunaikan janji tersebut, "Jadi, seperti ini ya akhirnya?" Renjun tersenyum miris, selama hidup ia tak pernah sekalipun merasakan apa namanya kebahagiaan dan saat ia hampir menjumpai kebahagiaan, ia harus kembali di tarik ke dalam lubang penderitaan tanpa akhir.

Renjun menghela napas, mengeluh pun sepertinya tidak akan merubah apapun, "Ah, jika tahu aku akan mati secepat ini, aku akan mengatakannya lebih awal pada Yang mulia Jeno, jika aku mencintainya."

"Jadi kau punya seseorang yang kau sukai?"

Renjun sedikit tersentak kaget, kala telinga mendengar sebuah suara asing menyapa. Buru-buru ia menoleh ke sana-sini mencari sumber suara. Namun tak ada siapapun.

Renjun hampir saja terjungkal ke belakang saat tiba-tiba ada seorang wanita cantik berambut panjang berwarna coklat madu, gaun putih yang membalut tubuh dan jangan lupakan manik mata abu-abu yang mirip dengan kepunyaan Renjun, duduk di sampingnya.

Duke's Wife ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang