Prolog

761 61 0
                                    

Sean Griesta, anak kedua dari tiga bersaudara, kakaknya Satya Griesta dan adiknya Juan Griesta. Mereka tetap hidup berdampingan satu sama lain meskipun tanpa bimbingan kedua orang tua mereka.

"Kakak, bisa temani aku untuk check up besok?" Sean memasuki kamar kakaknya. Cukup berantakan karena jarang bereskan. Satya menoleh dengan senyumannya, "Bisa. Jam berapa dek?" 

"Jam 1 siang kak." Jawab sean, ia menatap raut wajah kakaknya yang terlihat lelah akibat kuliah dan juga bekerja. "Yasudah, abis kelas kamu tunggu di cafe dekat kampus kakak aja ya?" Balas Satya. Sean mengangguk setelah itu ia pun menutup kembali pintu kamar milik kakaknya itu.

Sean melihat ke arah jam, pukul 14.00 sudah waktunya Juan pulang. Ia memilih untuk pergi ke dapur untuk membuatkan adiknya teh karena adiknya sangat menyukai teh. Setelah membuat teh, ia pun meminum obatnya. 

"Aku bosan sekali minum obat seperti ini. Andai saja, aku tak sakit." gumam Sean. Ia beranjak menuju ruang keluarga, disana ia melihat foto keluarga yang masih terpampang di dinding ruang tamu itu. Sean tersenyum getir mengingat dialah penyebab meninggalnya kedua orangtuanya itu. Tetapi kakak beradik itu tidak percaya bahwa Sean lah pelakunya berbeda dengan Juan yang menganggap kakaknya Sean adalah pelakunya.



For my sunshine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang