"Eum, aku dimana? " Sean terbangun disebuah ruangan. Tunggu, apakah ini kamarnya dulu?
"Loh? Mama? Papa? " Sean kebingungan bukankah mama dan papanya tewas pada kecelakaan itu?
" Sean... Mama kecewa sama kamu "
" Papa juga sean.... Benar kata Satya dan Juan ya kamu itu sumber masalah "
"Tapi papa... Sean ga sengaja"
"GARA-GARA KAMU KECELAKAAN ITU TERJADI! "
Sean menahan air matanya. Hatinya sakit jika membahas kecelakaan yang dibuat oleh dirinya
"Sekarang kamu harus ikut sama mama dan papa"
"Percuma kamu disini sean"
"Ayo ikut mama sean"
"GA! AKU GA MAU"
"AYO IKUT PAPA, SEAN! "
"MAMA NYESEL LAHIRIN KAMU SEAN! "
" DASAR ANAK PEMBAWA SIAL "
"IYA MEMANG DIA ANAK SI*LAN"
"mama... papa.... maaf"
"ANAK SEPERTIMU HARUS BERADA DI TEMPAT YANG TERDALAM!"
Mama dan papa sean mengambil pisau dan juga beberapa korek, jangan lupa untuk membawa bensin yang digunakan untuk membakar sean nanti
Srak srak srak
Sean berteriak sangat kencang. Sayatan memenuhi badannya, darah mengalir dari tempat sayatan itu. Papa sean menarik kerah piyama sean dan terus menampar pipinya sampai sampai sean tidak bersuara lagi
Tiba-tiba juan dan satya datang. Mereka membawa beberapa senjata yang sepertinya akan mereka gunakan untuk menghabisi sean. Juan menarik sebuah kursi dan satya menyeret sean untuk duduk di kursi itu. Juan mengikat sean dan tertawa puas dengan sean yang tak berdaya dan penuh dengan luka
Papa meninju perut sean dengan tenaga yang cukup kencang. Sean hanya bisa menahan sakit yang terdapat di sekujur tubuhnya dan sekarang dia hanya perlu menunggu waktunya. Waktu untuk dijemput oleh yang maha kuasa karna semua perbuatannya setimpal dengan apa yang mereka alami
"Papa, mama, kak satya dan juan. Aku minta maaf atas yang telah terjadi selama ini. Kini aku hanya perlu menunggu waktu untuk dijemput oleh yang maha kuasa. Terimakasih mama, papa, kak satya, juan atas kebersamaan kita selama ini. Untuk papa, terimakasih telah melindungiku dan membuatku tertawa. Untuk mama, terimakasih telah membantuku dan merawatku dari aku masih kecil.. coklat panas buatan mama itu enak dan aku tidak akan melupakan itu. Untuk kak Satya, terimakasih telah menjadi kakak yang terbaik dan juga kakak yang pengertian. Untuk Juan, terimakasih telah menjadi adik yang baik dan juga yang sering membantu anggota keluarga yang lain. Terimakasih semuanya kini aku pamit.
Sean menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapat semua perlakuan kasar dari yang lainnya. Tempat ini sudah dipenuhi dengan darah dari sean. Jasadnya kini dibuang ke sebuah jurang yang tidak terlihat dasarnya
"Selamat tinggal sean, kini hidup kami tentram sekali "
Sean terbangun dari mimpi buruknya, Sean mengambil air yang memang sengaja dia siapkan di kamar. Jantung sean berdetak sangat kencang
Mimpi itu! Aku tidak ingin melihatnya lagi! Sangat seram aku benci itu! Aku jadi rindu mama dan papa... Baiklah besok aku akan berziarah. Semoga, papa dan mama memaafkan ku
Sean bangun dari tempat tidurnya dan tiba tiba kepalanya pusing dan semuanya menjadi gelap. Sean pingsan dan tidak ada yang mengetahui itu
Haloo!
Apa kabar kalian? Semoga baik baik aja ya
I'm back setelah bergelud dengan beberapa tugas yang seperti kasih ibu tak terhingga sepanjang masa
Anyway cuma segini so pay pay 🧡
Dapet titipan salam dari Satya nihh
KAMU SEDANG MEMBACA
For my sunshine ✓
Hayran Kurgu[ Rombak ] Sean griesta seorang murid SMA 3, tengah mengalami konflik dengan keluarganya. Sean juga memiliki penyakit yang serius dan pastinya tidak akan bertahan lama. Akankah dia bertahan dengan penyakitnya?