End.

334 31 1
                                    

" Pasien telah menghembuskan nafasnya pagi ini jam 05.00 " ucap dokter tersebut. Juan menangis kencang dan dia terduduk di kursi di depan ruangan. Satya duduk terlemas dengan pandangan yang kosong menatap ruangan putih itu

Jenazah sean dipindahkan ke ruangan mayat dan akan segera dikebumikan. Riki meminta azka untuk mendorong kursi rodanya menuju kamar mayat. Juan berlari disusul oleh satya yang sudah mulai lemas. Ketika sampai diruangan itu, tangisan mereka pecah

Pria itu, Sean, telah menghembuskan nafas terakhirnya hari ini setelah apa yang terjadi dia meninggalkan mereka semua. Rasa sakit di hati juan dan satya semakin bertambah ketika melihat tubuhnya yang mulai kurus dan tubuhnya yang pucat. Selama masa perawatan dia jarang makan dan menjadi pendiam. Setelah kemoterapi dia menjadi pendiam dan tidak ingin berbicara ke siapapun

Sean akan dikebumikan besok dan mereka sudah mendapat tempat dimana Sean akan dikebumikan. Kaki Riki dinyatakan lumpuh sementara. Tangisan Riki semakin menjadi jadi, kakinya sudah lumpuh sekarang dan dia juga ditinggal teman yang sudah dia anggap kakaknya. Azka juga menangis tetapi menangis dalam diam. Juan yang berdiri di samping tubuh sean segera berdiri di belakang Satya dan menangis di punggungnya

Mereka keluar dan Satya akan pulang untuk mengambil baju mereka. Juan, riki dan Azka akan tinggal di villa punya Azka. Juan membantu Azka untuk mendorong kursi rodanya Riki. Semenjak mendengar Sean pergi selamanya, dia menjadi diam dan sampai di villa dia minta untuk ke kamarnya

Anak itu menjadi introvert lagi. Azka mengetuk pintu kamarnya Riki

" Ki, ayo makan "

"...."

" Ki? Ayo dong makan jangan sedih "

Azka membuka pintu kamar Riki dan melihat Riki sedang tertidur lelap. Matanya bengkak sepertinya dia menangis sejak tadi pagi. Azka pergi ke dapur lalu mengambil makanan untuk Riki dan menaruhnya di nakas sebelah tempat tidurnya

 Azka pergi ke dapur lalu mengambil makanan untuk Riki dan menaruhnya di nakas sebelah tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satya berdiri dan disebelahnya ada Juan yang terus menangis. Ya, Sean sudah dimakamkan. Riki terus saja diam dari tadi bersama Azka yang menangis dalam diam

Tiba-tiba hujan, Azka mengambil payung di mobil dan memberikannya ke Satya. Azka memayungi Riki dan Satya memayungi Juan. Mereka akan pulang tetapi riki tidak mau, dia ingin terus menerus disini. Mau tidak mau Azka mendorong kursi roda Riki menjauh dar makam Sean. Makam sean berada di sebelah makam ibunya

Perjalanan Sean sudah berakhir disini. Dia sudah tidak merasakan sakit lagi dan tidak ada penderitaan lagi. Sakit di dadanya sudah tidak ada. Dia tidak perlu kemoterapi lagi. Rasa kebencian terhadap dirinya sudah hilang diganti rasa sayang

 Rasa kebencian terhadap dirinya sudah hilang diganti rasa sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
For my sunshine ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang