PLAK!!!
"Pergilah kau dari sini! Aku sudah tidak sudi melihatmu disini! "
"Kak Satya... tapi kecelakaan itu kan karena tidak disengaja"
"Mau disengaja atau tidak, aku sudah muak melihatmu. Karena kamu ayah dan ibu meninggal ! "
"Juan... "
"Pergilah kak aku sudah tidak ingin melihatmu lagi"
Satya melempar semua barang-barang milik sean dan menyuruh sean untuk pergi. Sean mengambil barang-barangnya lalu dia menatap rumah itu sebentar sebelum meninggalkan kedua kakaknya beserta kenangan masa kecilnya
Sean akan pergi ke kota lain untuk memulai hidup yang barunya dan melupakan semuanya. Sean sampai di stasiun dan dia harus menunggu 1 jam untuk kereta berikutnya
Sean duduk termenung sambil memegang ponselnya dan juga foto keluarga yang dia selalu simpan.
" Ayah ibu, aku rindu kalian... aku rindu kita menghabiskan waktu bersama... andai saja waktu itu aku tidak memainkan ponsel di SPBU maka aku tidak akan seperti ini... dibenci oleh kak satya bahkan juan juga dan persaudaraan kami sepertinya sudah retak... "
Sean berdiri lalu mengambil kopernya dan masuk ke kereta. Sean duduk sendirian di gerbong itu dan dia hanya bisa menatap pemandangan malam yang indah. Seorang kakek melihat sean dan duduk disampingnya
"Nak, kamu mau pergi kemana? Bawa barang-barang" tanya si kakek itu
"Oh, aku ingin pergi keluar kota kakek" ucap sean lalu mengusap air matanya
"Sepertinya kamu ada masalah... pasti sangat berat dan sepertinya kamu tidak rela pergi dari sini"
Kali ini Sean tidak menjawab tetapi Sean hanya membalasnya dengan senyuman seperti senyum yang dipaksakan
"Jaga dirimu baik-baik, jangan sampai terluka" kakek itu mengelus kepala sean seperti cucunya sendiri
Sean sampai di Jakarta dan langsung mencari kost atau rumah kecil. Sean mendapat rumah kecil dan langsung menuju kamar untuk beristirahat.
"Hari ini sungguh lelah sekali... Aku harap besok adalah hari yang bahagia... "
Sean membersihkan dirinya sebelum pergi tidur. Sean memikirkan apakah besok dia akan dapat pekerjaan baru dan dia harus mendaftar ke sekolah juga. Ah, sungguh hari ini sungguh lelah sekali. Rasanya sean ingin tidur saja
Bip bip
Alarm sean berbunyi dan sean langsung menuju ke kamar mandi. Pagi ini Sean tidak sarapan dan sean pergi untuk mencari pekerjaan
Sean pergi ke sebuah cafe yang cukup menarik. Sunflower cafe, Sean mengernyitkan dahinya. Maksudnya cafe dengan bunga matahari? Memang sih di depan cafe banyak bunga matahari. Sean masuk dan menemui manajer dari cafe itu
Sean senang sekali dia dapat pekerjaan disana dan dia dapat bekerja mulai besok. Sean makan siang di sebuah restoran Jepang. Dia hanya memesan sushi. Itupun sudah cukup untuk mengganjal perutnya dan sekarang dia akan mencari sekolah
Sean menuju ke sekolah yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya dan dia baru sadar ada sekolah dari rumahnya.
"Kalo gitu kenapa gue ngga kesini dulu aja ya" batin sean
Sean menuju kantor administrasi dan disana dia mengisi formulir dan menyerahkan beberapa surat untuk sekolahnya dan dia pulang. Dia tak sabar untuk hari esok
"Inilah kehidupan baruku. Kakak dan adik bahkan tak dapat mengusiknya. Persaudaraan kami sudah berakhir sampai disini. Tak ada lagi adanya kakak dan adik lagi. Mereka tidak perlu memikirkan masalah dan kesalahan itu ada di diriku. Aku penyebab masalahnya. Ayah ibu, maafkan aku... "
Jakarta, 23 Oktober 2021
- Sean Griesta -
Haloo :D
Sorry kalo pendek 😔
anyway pasti ada typo :)
Dadahh
💙
KAMU SEDANG MEMBACA
For my sunshine ✓
Fanfiction[ Rombak ] Sean griesta seorang murid SMA 3, tengah mengalami konflik dengan keluarganya. Sean juga memiliki penyakit yang serius dan pastinya tidak akan bertahan lama. Akankah dia bertahan dengan penyakitnya?