Relation © Prologoue

768 58 6
                                    

Assalamualaikum cingtah, semoga sehat terus yaaaa!

Assalamualaikum cingtah, semoga sehat terus yaaaa!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boruto cacat, gue enggak. Lo harusnya lebih milih gua, Sar!"


"Gak bisa, Kawaki.. maaf."

-----

"Your eyes not daijobou, Sar."


"Terserah lo, Ki."

-------

"Demi masa depan lo, Sar. Masa depan lo! Sampai kapan lo terus-terusan sama cowok yang bicara aja gak bisa?!"


"Gapapa, gue cinta sama Boruto."

------

"Sadar, lo cuman kasihan sama kondisi Boruto yang cacat."


"Gue cinta sama Boruto!"

****

SARADA masih setia duduk di kursi halte bus, mengusap kedua lengannya yang terasa dingin akibat hembusan angin malam.

Ditambah, rintik-rintik hujan yang begitu berisik.

Sudah satu jam lebih ia duduk disini, menunggu taksi online yang ia sempat pesan beberapa jam yang lalu. Namun, sampai sekarang, taksi yang di pesan belum juga kunjung datang.

Bahkan, tidak ada satupun orang atau kendaraan yang lewat selama hujan sederas ini.

Sialnya, handphone nya juga lowbat, biasa, jadul. Ah?

Sarada menghela nafas, hanya bisa pasrah dengan keadaan. Sesekali membenarkan hijab nya yang kini sudah berantakan serta basah oleh rintik hujan yang datang dari penghalang atas yang bocor.

Sampai, ada satu mobil hitam pekat berhenti tepat didepannya.

Satu kaca mobil itu turun kebawah, menampakkan sosok pria tampan dengan bentuk bibir seringai ke arahnya.

"Cantik, butuh tumpangan?"

*****

BORUTO tidak henti-hentinya tersenyum seharian ini.

Berbaring di salah satu kursi VIP member pesawat Lion Air. Dengan santai, pria yang dulunya berkacamata ini meneguk secangkir kopi hitam, ia sudah dewasa. Masih dengan senyuman setelah meneguk kopi itu, mengkhayal akan ekspresi teman-teman lamanya ketika mereka tau jika ia sudah kembali dari masa perawatannya.

Terlebih, Boruto sangat rindu dengan Sarada-nya.

Besok, mungkin rindunya akan terobati.

Perjalanan dari negara menuju negara lain memang tidak bisa sesingkat itu, kan?

[ Chat group ]

˛˛ Alumni MIPA kecoy😱〃


Yodo:
Para manusia yang sukanya tinggal nyatet doang tanpa pake otak sendiri.. gimana kabarnya?

Yodo:
Sukses gak ki?

Yodo:
Maksud gue, sukses jadi beban keluarga nya?

Metal lee:
💔

Metal lee:
Ni cewek dari dulu kaga bisa lemes dikit apa? nusuk banget buat si @Iwabe banget inimah

Iwabe:
Ngaca dulu najis🙏

Iwabe:
Gue lantik jadi Presiden, kicep lo kentut kambing

Yodo:
Lo berani sama gue?

Iwabe:
Metal Yod, bukan lo asli🙏

Wasabi:
Gak usah Wak, kita gak butuh pemimpin negara kayak lo

Wasabi:
Bisa-bisa ni negeri makin ancur

Wasabi:
y gmn y di k3l4s aja lo b3b4n, gimana se-ind0?

Iwabe:
It okey, no peroblem

Sumire:
Muka kampungan, jari lo juga ikut kampungan?

Chocho:
Gausah sedih, lo emang bully able dari lahir

Kagura:
Gausah terpuruk, takdir lu emang buat dikatain doang🙏

Inojin:
Gausah sok paling tersakiti, muka lu emang jelek🙏

Iwabe:
TERBIASA DIRI INI

Iwabe:
sent picture in group

Iwabe:
*suara reporter yang ngeliput berita di tv
▶0:58 ━❍─────── 1:35

Iwabe:
Berita hari ini, 19.32

Iwabe:
Plat mobilnya, perhatiin bener-bener.

Yodo:
Apaansi Wak!?

Tsubaki:
Tau, dipikir lucu?

Sumire:
Gak. Gua gapercaya. Lo bohong palingan.

Chocho:
Bercanda lu galucu ya badut

Metal lee:
Lo goblok banget sih Wak, makanya kagak ada yang percaya..

Iwabe:
KETIKAN GUA KURANG SERIUS?!

Shikadai:
Gua tadi sempet ngopi santuy di warung sama Kawaki. Gak ada alasan buat gua percaya sama berita murahan kayak gini, apalagi ini datang nya dari elu.

Shinki:
G

Shinki:
ngdi ngdi.

Namida:
....

Namida:
... itu beneran plat mobilnya Kawaki?

Mitsuki:
@You

Raut bahagia itu, kini termenung.

Jantung nya berpacu dengan detik-detik waktu, bahkan lebih cepat, kala matanya terpicu pada bagian foto yang dikirim Iwabe, ada sebuah tas biru yang sama dengan miliknya.

Itu milik Sarada. Terlagi, plat mobil yang katanya milik Kawaki, kembarannya.

Sekujur tubuhnya bergetar hebat. Cepat-cepat mencari kontak Ayahnya, tanpa basa-basi Boruto menekan paksa panggilan nya.

Drtttt drtttt

"Ayah..."

"Boruto..."

".. Kamu.. tau?"

Terdiam sejenak.

"B-boruto pulang, yah..."

".. D-disana aman, k-kan?"

Tiitt tittt

*****

Twing...

Relation Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang