2. Mata Mr. Lee

714 74 3
                                    


R E D
W I N E

Lee Jeno menaruh senapannya di meja belakang sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Jeno menaruh senapannya di meja belakang sofa. Lalu duduk si samping Mark yang sibuk dengan tablet nya. Wooyoung bersandar lalu memejamkan matanya di sofa seberang.

"Apa pendapatmu tadi Lee?" Wooyoung bertanya pada kedua Lee disana.

"Bar dengan konsep misterius yang dapat di rasakan jika di perhatikan seksama. Jika hanya datang dan menikmati lantunan musik mungkin seperti bar biasa." Jeno lebih dulu menjawab.

"Sebuah organisasi yang tak bisa di remehkan begitu saja. Untuk kurun waktu 4 tahun mereka sudah berkembang pesat di balik kata kelompok kecil yang iseng di malam hari tapi mereka sudah begitu teroganisir. Aku yakin mereka memiliki banyak anggota disini." Mark mengeluarkan pendapatnya.

"Kau tau kan Lucas siapa?" Kini Jeno bertanya pada Wooyoung.

"Pemilik dealer kendaraan terkenal, mobil mu di beli disana" Wooyoung membuka matanya.

"Striper itu cantik" Jeno bergumam.

"Iya sampai sampai kau lupa membayar minuman mu karna melihatnya" Sahut Mark.

"Hahaha aku kira free" Jeno tertawa. Melihat Mark kesal itu kebahagiaan baginya.

"Hei!" Jungwoo dan Taeyong datang dengan teriakan lengking nya.

"Apa Kim?" Jeno tak minat dengan Seducer Snake house itu.

"Tak ada hanya sedikit cerita tentang Choi San" Jungwoo mengambil tempat di sofa kosong di samping Mark.

"Apa?" Mark penasaran.

"Aku pikir dia dominan yang menyeramkan" Jungwoo memulai ceritanya.

"Ternyata?" Wooyoung mengangkat alisnya, butuh penjelasan.

"Ntahlah bisa disebut Beta, menurut ku dia dingin kepada orang baru. Tadi pas aku mencoba menggodanya bahkan dia membawaku ke kamar-"

"APA!? ayolah Woo kau semakin liar sekarang" Wooyoung menatap kaget pria itu.

"Diam Jung! Aku belum selesai" Jungwoo menatap tajam Wooyoung.

"Pas dia menindih ku dia bilang kau harus berpikir dua kali untuk memancing ku Kim Jungwoo aku cukup kaget dia mengetahui namaku"

"Ah dan ya, dia mengatai kami haus akan sentuhan karna menggodanya, tiba tiba dia seperti orang licik bermulut tajam" Taeyong menambahkan.

"Mungkin memang seperti itu" Jeno berujar. Ia melirik dua submisif itu jengah. Hobi sekali bergosip, walaupun Jeno sering ikutan sih.

"Sudah lah, Hyung! Kau sudah memasak kan?" Wooyoung berdiri. Ia pergi menuju ruang makan setelah Taeyong mengangguk.


R E D
W I N E

RED WINE - WooSan & NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang