11. Blood

270 34 11
                                    


R E D
   W I N E



R E D
   W I N E

San mendorong troli belanja nya. Ia sedang di supermarket jam 5 pagi. Entah kenapa semalaman ia tak tidur dan memutuskan berjalan-jalan hingga berakhir di sini. San memperhatikan deretan kotak susu di rak. Ia membaca setiap merk dan tanggal kadaluarsa. Setelah memilih susu ia mendorong troli nya menuju stan buah. Memilih beberapa jenis buah seperti Mangga, apel, anggur dan kiwi.

"Sayang!" Lucas menghampirinya. Ia tak sendiri pergi dari apartemen.

"Masih lama?" Lucas melihat troli San, sudah penuh dengan cemilan dan makanan.

"Iya, aku belum bosan" San menatap Lucas. Menunggu si tiang untuk berbicara.

"Kita harus pulang" Lucas menyeret San. Merangkul pinggang yang lebih pendek sambil mendorong troli dengan tangan satunya. San hanya menurut, ia yakin situasi sedang tidak aman. Lucas memasangkan kupluk Hoodie San, lalu mengecup keningnya. Mereka bergegas menuju kasir yang sepi. 5 menit untuk menghitung barang belanjaan tadi. Lucas langsung menarik San ke parkiran di luar.

"Siapa?" San bertanya sambil memasang seatbelt nya.

"Si Byun, Seungkwan bilang dia liburan kesini" Lucas fokus menatap jalanan. Melajukan mobilnya cukup cepat.

"Oh. Kenapa harus menghindarinya?" Oke Lucas tidak suka kalau San mode lemot seperti ini. Entahlah, menyebalkan tapi itu San, boss nya. San dengan pikiran kosong biasanya akan seperti ini sangat tidak peka situasi dan kondisi. Mungkin efek berkerja seminggu kemaren.

"Ku rasa bahaya" Lucas menyahut seadanya. Matanya melirik spion, aman pikirnya. Ia melirik kesamping, San memejamkan matanya. Begadang semalaman membuat ia mengantuk di pagi hari. Mereka memasuki basement apartemen. Lucas memandang San yang tidur. Lucas keluar dari mobil. Berjalan memutar dan membuka pintu tempat San duduk. Ia mengendong boss nya itu bridal style, Lucas sedikit beruntung boss nya ini kecil.

"Kenapa dia masih berbelanja padahal kulkas sudah di isi lengkap" Lucas membawa belanjaan San tadi. Ia menaruh kantong belanjanya di meja. Menatap ke arah kulkas yang sudah penuh. Lucas mendekat, membuka pintu kulkas, masih ada ruang untuk penyimpan hal yang di perlukan. Ia mengambil buah buahan tadi dan Frozen food. Memasukkan ke dalam kulkas dan membiarkan yang lainnya di luar begitu saja.

Lucas berbalik saat merasakan seseorang membuka pintu apartemen. Ia melihat Haechan dan Sunoo disana.

"Bagaimana tidurnya?"

"Nyenyak, justru dia senang main di bar." Haechan menjawab. Sedangkan bocah 5 tahun di gendongannya hanya terkekeh lucu.

"Kau taruh dimana?" Lucas duduk dan membuka satu kaleng susu.

RED WINE - WooSan & NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang