8. Ruby🔞

923 43 6
                                    


R E D
   W I N E


R E D
    W I N E

16.00 PM

San perlahan membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina beda warna itu. Ia melihat ke sekelilingnya. Kamar nuansa asing bagi San. Ia mencoba mengingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu. Dan pandangannya terhenti pada pintu kamar. San segera bangun, mendapati dirinya tak memakai baju, ia meringis kala menggerakkan lengannya.

San segera ke kamar mandi, berjalan perlahan. Ia tak memiliki cukup tenaga untuk bergegas.

Ceklek

Pintu terbuka, ada Taeyong berdiri sambil membawa baju putih.

"Ah, kau sudah bangun. Ini bajuku pakailah, maaf hanya ada celana pendek karena ini yang masih baru. Semoga muat San." Taeyong mendekati nya. Memberikan sepasang baju tersebut. San mengangguk.

"Terimakasih tuan Lee" Taeyong hanya tersenyum menanggapi.

"Sama sama, aku permisi dulu. Setelah itu keluarlah. Aku sedang memasak untuk makan malam" ia pun pergi setelah melihat San mengangguk.

San menutup pintu, menenteng kedua kain tersebut lalu berjalan ke kamar mandi. Ia mencuci mukanya, membuka softlens coklat pada mata kanannya. Manik biru itu berpancar, sangat indah jika di liat. Seperti milik Jaemin, namun San hanya memiliki di sebelah matanya.

Setelah mencuci muka dan membilas badan San berganti pakaian, memakai celana pendek hitam yang Taeyong berikan, lalu sebuah kemeja putih kebesaran.

"Manis dalam keadaan apapun" San tergelak. Ia menampakkan bahu putihnya, 3  kancing bagian atas tak ia pasangkan. Setelahnya San keluar, sesuai dengan perkataan Taeyong tadi. San melangkahkan kakinya menuju dapur, menuruni 3 anak tangga menuju lantai dapur.

Dari arah bawah Mingyu sibuk melihat ponselnya, pria Kim itu tengah fokus. Tanpa sadar ia menabrak San.

"Ah!" San berseru kaget. Pinggangnya di tahan oleh Mingyu, yang lebih tinggi tersenyum menatapnya, pandangannya fokus pada bahu mulus San.

"Maaf maaf" Mingyu menegakkan badan San. Ia melihat Wooyoung yang berdiri tak jauh di belakang San. Mingyu tersenyum lebar.

"Iya aku juga tak berhati hati tuan Kim" San membalas senyuman itu. Senyuman manis milik Choi San membuat Mingyu terpaku. Pria mungil itu lebih berbeda sekarang.

San pergi dari sana, berjalan ke arah Taeyong yang tengah menata makanan di meja.

"Wah San! Silahkan duduk, kita akan makan" Taeyong duduk di bangkunya. San juga duduk, mengambil makanan yang di suguhkan Assassin Snake House itu. Wooyoung datang bergabung, pria itu duduk di seberang San.

RED WINE - WooSan & NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang