coklat vs tiramisu (9)

31.6K 2.4K 172
                                    

Author pov

Kedua tangan Danar diikat kuat oleh Aidan, seaktif apapun Danar memberontak tetap Aidanlah yang lebih kuat.

"Ai, lepasin gue"

"DIAM!" bentak Aidan tepat didepan wajah Danar.

Danar memejamkan matanya, sungguh ia tidak tahu kalo Aidan bakal seperti ini dengannya.

Danar tidak tahu letak kesalahannya dimana.

Selesai mengikat tangan Danar dengan head bed kasurnya, Aidan membuka celana jeans Danar.

Danar menggeleng panik "enggak Aidan kumohon, INI GUE DANAR!" Teriak Danar mencoba menyadarkan Aidan.

Yang bebas bergerak hanya satu kaki kanannya saja yang dibuat Aidan untuk melepas celana Danar.

Aidan sudah berhasil melepas celana sebelah Danar.

Danar yang tidak bisa melawanpun hanya menangis.

"Salah gue apa Ai, gue mohon jangan lakuin itu, gue aayang sama lo, gue gak mau benci lu." ucapnya lirih.

Aidan mencengkram kuat kedua pipi Danar hanya dengan satu tangannya.

"Mau tahu salah kamu apa hm" geram Aidan.

Danar mengangguk.

"Aku akan mengatakan setelah membuatmu kesakitan dan memohon ampun padaku" ucap Aidan lalu tertawa persis psikopat yang berhasil mendapatkan korbannya.

Aidan mulai membuka bajunya.

"Enggak Ai gue mohon, jangan seperti ini, kalau lu mau nglakuin itu lagi, ayo tapi jangan seperti ini, gue takut sekarang, hm" Danar dengan tubuh bergetar masih mencoba bernegosiasi dengan Aidan bahkan air matanya saja tidak mau berhenti mengalir melihat Aidan mengintimidasinya.

Danar berdoa kalau Aidan hanya mengerjainya, ini bukan Aidan yang ia kenal selama ini. Danar berharap Aidan hanya bercanda dengannya.

"Danar!.....kau tahu.....aku tidak hanya mencintaimu tapi aku ingin memilikimu seutuhnya, hanya untukku. Apa aku salah?" Aidan terkekeh sambil membelai pipi kekasihnya itu.

Danar menggeleng "lu lu gak salah Ai, gu gu u e milik lu, sekarang lepasin gue, kumohon, kumohon" Danar bergetar ketakutan, saat melihat Aidan memegang pisau kecil dinaskas yang mulai membelai dadanya.

PLAK

Aidan tiba tiba menampar wajah Danar sampai pipi dalamnya terluka dan mengeluarkan darah disudut bibirnya.

"Lea" ucap Aidan "SIAPA LEA!, KENAPA DIA BILANG SEPERTI ITU DENGANMU KALAU KAU MILIKKU HAAH!" Teriak Aidan didepan wajah Danar dimana pisau kecil itu tepat dileher jenjangnya dan sedikit melukai kulitnya.

Tubuh Danar semakin bergetar ketakutan, ia tidak tahu kapan gadis itu bilang apa dan dimana, ketemu juga baru sekali tadi pagi.

"Gu gue baru ketemu dengannya tadi pagi Ai, gue-----"

PLAK

Lagi, Aidan menampar pipi Danar "aku tidak suka milikku berbohong"

Aidan lalu mencium kasar bibir Danar, Danar semakin ketakutan. Ia pasrah sekarang. Dia hanya memejamkan matanya dan menangis menerima perlakuan kasar Aidan.

Aidan menghisap lehernya bahkan menggigit Danar diarea yang bisa dilihat orang lain.

Aidan terus menelusuri tubuh Danar, menjilatinya dan memberi banyak tanda disana.

Aidan lalu membuka celananya sampai tak ada sehelai benangpun ditubuhnya.

Miliknya sudah tegang. Sengaja ia menempelkannya dengan milik Danar yang masih layu.

Pacar Kok GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang