keserakahan (22) 🔞

6.8K 642 54
                                    

Manusia tidak ada yang sempurna itu adalah mutlak.
Dan manusia yang dianggap terlalu sempurna justru menyimpan banyak rahasia atas semua kesalahannya.








Malam itu Aslan makan malam bersama beberapa dokter seniornya.
Ia yang begitu berbakat jelas mendapat banyak sorotan dirumah sakit itu.

Karirnya begitu cerah, namun pimpinan tahu soal hubungannya dengan Danar. Hal itu akan menghambat karirnya dimasa depan.

Dinegaranya pasti akan banyak orang yang mencaci dan buta akan keahlian Aslan jika mereka tahu Aslan seorang Gay. Kecerdasan Aslan hanya akan terbuang sia sia jika terus mempertahankan hubungannya.

Pimpinan juga tidak mau mengambil resiko dengan adanya dokter seperti Aslan. Ia akan membantu Aslan sampai mendapat gelar seorang spesialis saja.

Aslan berterima kasih soal itu dan ia akan melakukan yang terbaik untuk rumah sakit.

Namun pimpinan juga orang yang lebih cerdas dari Aslan, ia mengenalkan putrinya yang juga seorang calon dokter pada Aslan. Pimpinan menyuruh mereka untuk berteman lebih dulu.

Jelas pimpinan tidak akan melepas calon dokter terbaiknya begitu saja, bersikap baik adalah umpan yang tepat untuk Aslan. Sehingga Aslan segan untuk menolaknya.

Dan benar saja, Aslan satu bulan ini selalu praktek dijam yang sama dengan dokter yang bernama Liberti putri pimpinan rumah sakit itu.

Obrolan mereka yang selalu nyambung dan satu profesi membuat mereka semakin dekat walaupun Aslan tidaklah menyukai gadis itu.

Dan tak berhenti disana. Liberti jatuh cinta dengan Aslan, Aslan orang baik, murah hati, sopan, begitu juga dengan wajahnya juga sama tampan dengan hatinya, Leberti akan terus berusaha meluluhkan hati Aslan.

Kebetulan malam itu Danar menunggu Aslan didepan rumah sakit dengan motornya lalu melihat Aslan keluar bersama dengan Leberti.

Aslan terlihat asik ngobrol dengan Liberti sampai Aslan tak melihatnya.

Jelas hati Danar memanas melihat hal itu. Siapa yang tak panas coba, disamping pacarnya ada wanita yang tampak mahal dari ujung kaki sampai ujung ramputnya. Hal itu terlihat sangat kontras dengan apa yang nempel pada tubuhnya, ia keramas saja dua hari sekali demi berhemat. Namun hal itu bukanlah masalah untuk Danar, ia percaya Aslan orang baik yang akan selalu disisinya.

"Aslan!" panggil Danar.

Aslan menoleh pada suara yang sangat dikenalinya itu. Melihat Aslan tersenyum melihat sumber suara itu, Liberti tau kalau dialah kekasih Aslan. Dan sepertinya ia juga berpikir sama seperti Danar. Ia merasa minder, Danar mungkin tidaklah manis seperti dugaannya tapi Danar itu pria yang begitu menarik, Liberti tahu itu. Wajahnya unik dan senyumnya mampu membuat siapa saja tertarik, ia pantas menjadi seorang model.

"Dok, saya pulang dulu ya" ucap Aslan.

Liberti mengangguk namun ia sempat memegang kemeja Aslan.

"Ada apa dok"

"Papa mengundangmu makan malam besok, disana juga ada dokter yang akan membimbing kamu untuk step selanjutnya, papa menyuruhku untuk menyampaikan hal itu pada dokter"

"Terima kasih dok, saya tidak akan melewatkan makan malam untuk besok" ucap Aslan lalu berlalu menghampiri Danar.

"Sudah lama" tanya Aslan pada Danar

"Hm, cepetan naik, aku laper"

Aslan mengusap rambut Danar gemas "maaf, ayo jalan sekarang"

Liberti hanya mengulum senyumnya kala melihat kemesraan keduanya.


Pacar Kok GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang