ingat kembali (19)

8.5K 816 174
                                    

Aslan meremas tiketnya kuat kuat, dia begitu berat meninggalkan Danar, tapi ini adalah pilihan yang terbaik untuk mereka.

"Maafin aku Dan" sembari menunggu jadwal keberangkatannya, Aslan membuka galeri fotonya, dimana banyak sekali foto Danar dan dirinya.

Aslan tersenyum saat melihat beberapa ekspresi konyol Danar.

Tak terasa air matanya menetes begitu saja lalu Aslan buru buru menutup hpnya dan memilih kekamar mandi untuk membasuh wajahnya.

.


Sedangkan Danar yang baru pulang, ia berpapasan dengan Gaga.

Setelah Gaga pikir pikir, Danar lebih kasian jika harus dilemar kesana kemari. Biarkan Danar yang memilih dan Gaga akan membantu semampunya.

"Dan"

"Iya mas"

"Aku ada titipan dari Aslan, mas Ambil dulu ya" Gaga kembali kekamarnya mengambil kotak besar dari dalam kamarnya dan memberikannya untuk Danar.

"Kenapa dititipin sama mas, kenapa gak Aslan aja yang kasih"

"Kamu buka dulu gih, mas tungguin diluar"

"Kenapa harus nungguin aku mas"

"Udah, sana masuk, cepetan dibuka"

"Mas masuk aja kalo gitu"

Gaga mengangguk lalu ikut Danar masuk ke hunian Danar.

Danar membuka kota besar itu, pertama yang dia ambil adalah sebuah surat yang ditulis oleh Aslan. Danar membukanya kemudian membacanya.

"Maaf sudah menyembunyikan kenyataan ini darimu sayang. Maaf juga sudah membohongimu selama ini, sebelum kamu sadar dari koma, kita hanyalah seorang teman, aku tidak berani jujur denganmu selama ini, aku terlalu takut kamu akan pergi dariku. Tapi sekarang tugasku sudah selesai, Aidan sudah kembali, dia milikmu yang sesungguhnya, kalian saling mencintai dan Aidan sudah sembuh. Berbahagialah dengannya sayang. Aku melepasmu.

Nafas Danar tiba tiba memburu dadanya sesak, ia belum mengerti maksud dari surat Aslan, Danar kemudian mengambil sebuah HP.

Masih hidup, mungkin Aslan mengisi daya hp itu sebelumnya.

Aslan membukanya, ia kaget melihat beberapa pesannya dengan Aidan dan beberapa foto mereka, bahkan foto panas mereka juga ada disana.

Kemudian buku tabungan Danar yang bernilai fantastis dari Aidan dan beberapa kenangannya dengan Aidan dulu.

Kepala Danar begitu berat, potongan potongan ingatannya mulai kembali.

"Kamu tak apa Dan" khawatir Gaga.

Mata Danar berkaca kaca, ia mengingat semuanya.

"Dimana Aslan mas?"

"Dan, kamu beneran gak apa apa"

"Antar aku ke Aslan sekarang juga mas, aku mau Aslan" panik Danar mulai meniteskan air mata.

Gaga mengambil tangan Danar "ikut aku"

Gaga mengantar Danar mengejar Aslan, ia berharap semoga Aslan masih disana.

Gaga mengendarai mobilnya secepat yang ia bisa atau dirinya akan dihantui rasa bersalah seumur hidup.

Setelah sampai bandara, Gaga langsung menyuruh Danar turun dan mengajak Danar menghampiri Aslan.

Danar yang sudah mengerti kini langsung berlari keruang tunggu, sedangkan Gaga bertanya dengan petugas, apakah pesawat yang diyumpangi Aslan sudah berangkat?

Gaga bernafas lega saat petugas mengatakan masih ada waktu 45 menit lagi.

Gaga lalu mencari Danar, Danar dengan air matanya memanggil manggil nama Aslan.

Gaga bertanya dengan petugas lagi, apakah sudah ada yang naik pesawat. Dan ternyata belum ada.

"Mungkin Aslan ada dikamar mandi" ucap Gaga pada Danar.

Danar langsung mencari tulisan toilet, Danar berlari dan dia berpapasan dengan Aslan, wajahnya basah, sepertinya Aslan baru membasuh wajahnya.

Danar langsung memeluk Aslan, ia menangis sejadi jadinya, sampai mau bicarapun Danar kesulitan.

Aslan balas memeluk kekasihnya itu dengan sedikit kebinggungan.

Namun saat melihat Gaga, ia sedikit mengerti.

"Ja-ng-an per-gi" ucap Danar susah payah sampai sampai tubuhnya bergetar hebat

Aslan mengangguk. "Aku tidak akan pergi, kamu tenang ya, kita pulang sekarang" ucap Aslan menenagkan Danar.

Danar mengangguk lalu Aslan mengambil Danar kedalam gendongan koalanya.

Gaga mengambil koper Aslan yang ditunjuk oleh Aslan lalu mereka kembali pulang.

.


Danar masih belum tenang, ia melampiaskan kekesalan dan ketakutannya akan kehilangan Aslan dalam satu waktu.

Aslan terus mendekap tubuh Danar, ia belum tahu apa yang didalam pikiran Danar dan kenapa Danar sampai terlihat seperti sekarang ini.

Setelah menunggu beberapa jam, Danar terbangun dari tidurnya, ia kelelahan menangis dan menampung memorinya yang ia ingat kembali itu, kepalanya pusing dan Danarpun tertidur.

.

"Aslan" guman Danar dengan suara seraknya.

Aslan yang duduk disamping Danar tidur, langsung mengusap pipinya.

"Iya sayang, ini aku"

"Jangan pergi"

"Iya aku tidak akan pergi"

"Aku ingat semuanya, aku tidak ingin kembali dengan Ai, aku mau Aslan"

Aslan merasa bahagia mendengar hal itu, ia tidak menyangka Danar akan memilihnya.

"Tapi aku sudah banyak bohong sama kamu"

"Apa perasaanmu juga termasuk kebohongan?"

Aslan menggeleng "aku benar benar mencintaimu, tidak ada sedikitpun kebohongan soal perasaanku denganmu, aku mencintaimu, sungguh"

"Kalau begitu jangan pergi, aku juga mencintaimu"

Aslan langsung mencium seluruh wajah Danar, ia hampir saja mengambil langkah yang salah dan menggores luka dihati Danar.

"Maaf sudah egois, maaf tidak memikirkan perasaanmu sayang, aku minta maaf, aku minta maaf"

Akhirnya mereka kembali bersama. Danar memilih Aslan untuk hidupnya namun tidak ada yang tahu kejadian apa yang akan terjadi diesok hari.












TBC

Tunggu dulu, ini masih ada kelanjutan yang menarik dan sebuah gambaran nasib seseorang yang tidak tahu soal masa depannya. Dan semua itu adalah sebuah misteri.

Jangan lupa vote komen.

Pacar Kok GituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang