𝐃𝐫𝐚𝐠 𝐌𝐞 𝐓𝐨 𝐇𝐞𝐥𝐥 (𝐇𝐚𝐥𝐥𝐨𝐰𝐞𝐞𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲)

CHAPTER I

Shenshen_88 Present

Halloween Fanfiction

BAGIAN 1

Matahari terbenam di balik perbukitan seringkali mendorongku untuk memikirkan keindahan surga. Dari balik barisan pepohonan sewarna zamrud jauh di sana, dan gumpalan mega keemasan, aku mengagumi pemandangan seperti aku mengagumi wajah kekasihku. Pemandangan senja selalu menginspirasi, terutama setelah sekian lama bersembunyi. Malam hari adalah kegembiraan terbesarku dan kesedihanku yang paling mendalam.

Menyaksikan matahari terbenam yang menakjubkan, aku selalu berpikir waktu bergerak terlalu cepat. Ketika aku menatap malam, aku merasa seolah bergerak maju ke satu tempat yang tidak menyimpan penyesalan. Tidak ada kenangan yang mengingatkanku akan bekas luka.

Malam ini, kabut bergerak mengalir dari balik gunung menutup pucuk-pucuk pinus dan cemara. Putih dan dingin. Indah bagai di surga.
Tetapi bukan ke sana aku menuju. Melainkan satu nyala panas membakar, melelehkanku lewat pesona.

Kang Yo Han.

⚡DRAG ME TO HELL⚡

Oktober 31st

Sepasang mata merah berkelip menyala di antara rimbun dedaunan, sebuah pohon di antara barisan pohon lainnya, nyaris membentuk siluet monster yang menakutkan, pohon tua dengan dahan dan ranting menjulur hingga ke tepi jalan raya, menciptakan suasana malam makin mencekam di kawasan perbukitan sebelah utara Guangdong.

Mata merah itu milik seekor burung gagak yang bertengger di sebilah dahan menjulur. Sang burung berkaok menakutkan, gema tercekik keheningan, disambut kepak sayap kelelawar yang terkesiap di dahan pohon yang lain.

Semua elemen sempurna, di tengah kegelapan, bahkan bayang-bayang pun tak ada. Sementara rembulan separuh berdenyar di angkasa gulita sebelum tersaput kabut tebal kehitaman.

Hujan pun mulai turun. Awalnya hanya rintik gerimis, lambat laun menderas. Jalanan berkelok-kelok di kawasan perbukitan tersebut basah dan licin mengkilap.

Sepasang mata lelah berkedip lambat, memperhatikan setiap detail saat hujan turun dari langit malam yang gelap dan lampu mobil yang terpantul di aspal yang basah.

Kim Ga On, kembali!

Sebuah suara memperingatkan.

Mobil yang ia kemudikan terus berlari, semakin cepat, dan dia mengernyit ketika berbelok di tikungan curam. Ekspresinya terpelintir, wajah tampan yang terdistorsi oleh kecemasan.