CHAPTER XII

1.9K 195 13
                                    

Selamatkan aku dari diriku sendiri!

Kim Ga On melirik bayangannya sendiri di spion, warna cerah matanya yang hampir keemasan, tampak bingung, bahkan linglung, jadi dia cepat-cepat membuang muka dan menahan nafas ketika ia kembali ke jalan raya yang mulai sepi.

Berpikir bahwa sentakan minuman beralkohol dapat membantunya tetap normal, Kim Ga On berencana menemui seseorang dan mengajaknya minum bersama. Dia tidak tahu harus menemui siapa, mengikuti naluri, dia hanya terus mengemudi di bawah hujan yang mulai berubah menjadi gerimis. Bahkan sewaktu ia mengangkat pandangan dari jalan dan kemudi, menatap bangunan apartemen tua tempat tinggal So Hyun, dia masih tidak tahu mengapa.

🍁🍁🍁

Gadis itu, So Hyun, duduk dengan birnya dan mengabaikan gelas buram yang tersisa untuknya, menarik panjang dari botol.

"Musik?" dia menawarkan, dan Kim Ga On mengangguk. Keheningan yang tadinya cukup canggung di dalam rumah sekarang menjadi bersahabat dan Kim Ga On bersyukur ketika ia bisa membiarkan bir dingin melewati tenggorokannya. Mereka berkonsentrasi pada minuman mereka selama beberapa menit di tengah alunan lagu bertempo lambat dari pemutar musik yang disambungkan pada mini speaker sebelum So Hyun memutuskan untuk proaktif. "Apakah suasana hatimu sedang buruk?" dia bertanya.

"Bagaimana kelihatannya?" Kim Ga On menyeringai.

Mata So Hyun menemukan miliknya dan tatapannya terlihat curiga. "Bagaimana aku tahu? Aku hanya menebak-nebak. Yang pasti aku tidak terlibat dalam mood jelekmu itu kan?" So Hyun merengut, dia sungguh tidak tahu apa yang ada dalam pikiran pemuda itu.
Dia minum lagi, lalu berkata, "Jangan menyerah."

"Apa maksudmu?" Kim Ga On mengernyit, dia menyandarkan tubuh tingginya di tepi jendela yang menghadap balkon, memandang lapisan hujan yang semakin menipis dan menghilang perlahan-lahan.

"Kau gelisah karena memikirkan seseorang," So Hyun menebak lagi, dan sialnya tebakan itu tepat.

Kim Ga On melirik gadis itu sekilas, lantas mengangkat bahu.
"Aku tidak tahu apakah dia masih ada atau tidak."

Dia tidak peduli apakah So Hyun mengerti atau tidak. Saat mengatakan ini pikirannya mengembara ke waktu pertama kali Kang Yo Han muncul di hadapannya. Mengingat kembali situasi seperti apa yang mengundang iblis itu muncul. Apakah dirinya harus menabrak pohon lagi di perbukitan hingga jatuh pingsan baru Kang Yo Han akan datang?

Kim Ga On menggigit sudut bibir bawahnya. Tindakan itu terlalu beresiko. Dia tidak berminat menghancurkan satu kendaraan lagi dan bertaruh dengan kematiannya sendiri. Kalau pun ia terlalu putus asa karena ingin bertemu dan berhasil mencelakai diri sendiri, tidak bisa dipastikan apakah Kang Yo Han akan datang. Bisa-bisa dia mati sungguhan dan berjumpa dengan pria itu di alam lain kemudian Kang Yo Han akan menertawakan dirinya.

"Ga On," panggilan So Hyun mengusiknya, meningkahi alunan musik romantis di keheningan malam. Sesaat So Hyun ragu, pikirannya gelap dan terang bergantian.

"Kau pergi beberapa hari dan berakhir seaneh ini. Aku merasa kau seperti seseorang yang lain, ada aura yang berbeda, dan sangat asing. Sikapmu juga berubah padaku, kau bahkan tidak mendengar saat aku menyatakan perasaanku--"

"Jangan mulai lagi," Kim Ga On menjauh dari jendela, menempatkan tubuhnya di sofa. "Aku sedang dalam masalah serius."

So Hyun melirik sekilas seketika memasang wajah cemberut.

"Kau bahkan tidak pernah menceritakan apapun," ia memprotes.

"Karena kupikir kau tidak tertarik mendengarnya."

"Sudahlah!" So Hyun mengibaskan tangan, meneliti wajah pemuda di sampingnya yang setengah terpejam.

"Apa kau sudah makan malam? Aku akan menyiapkan sesuatu."

𝐃𝐫𝐚𝐠 𝐌𝐞 𝐓𝐨 𝐇𝐞𝐥𝐥 (𝐇𝐚𝐥𝐥𝐨𝐰𝐞𝐞𝐧 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang