chapter 20

1.2K 163 1
                                    

Pengorbanan

Di bawah pohon ginkgo di belakang rumah panggung, terdapat rune aneh melingkar, ada banyak makanan persembahan, terdapat juga tujuh batu altar dan di masing masing platform ada bayi yang menangis. Ketika cahaya bulan merah menyinari rune, itu bergerak searah jarum jam dan bersinar dengan warna merah. Rong Bai lalu maju kedepan dan menghidupkan tujuh dupa.

Di sisi lain, Tian Hongjun memasuki gua dan mencium bau darah, jantungnya bermain hebat dan bergegas masuk.

"Chang An, Chang An, kamu dimana", panggilnya. Tian Hongjun kaget mendapati lantai gue basah dengan darah dan itu terlihat masih baru. Urat saraf di keningnya keluar, tangannya mengepak kuat, dadanya naik turun.

"SIAPA YANG BERANI MELAKUKAN INI", teriakan itu sampai terdengar ke desa.
Rong Bai yang sedang melakukan persembahan kaget, tapi dia kembali melanjutkan membaca mantra.

Tian Hongjun keluar dari gua dan melesat pergi di pertengahan jalan dia bertemu Xie Shi dan Tian Weixing.

"DIMANA MO CHANG AN", nada yang kasar dengan penuh amarah itu hampir membuat nyawa keduanya keluar dalam sekajap.

"Yang Mulia Permaisuri sekarang sedang di rawat dirumah Tuan Ming Tao", kata Tian Weixing.

"TUNJUKKAN JALANNYA UNTUKKU", titah Tian Hongjun yang masih marah.

Xie Shi dan Tian Weixing membawa Tian Hongjun kerumah yang berada di daerah yang agak jauh dari pemukiman desa. Itu adalah rumah bambu yang seukuran 5×5 meter persegi. Tanpa aba aba Tian Hongjun langsung menerobos masuk.

"Chang An", katanya sedih ketika melihat istrinya terbaring lemas di ranjang tidur. Wajahnya pucat dan dia terlihat banyak kehilangan darah. Tian Hongjun kemudian melihat satu orang lagi yang tengah dengan perut besar duduk di bojong ruangan tengah memperhatikan Mo Chang An.

"SIAPA KAMU", nada bicara Tian Hongjun terdengar tidak bersahabat.

Pada dasarnya baik Ming Tao atau Mo Chang An memiliki sifat yang sama yaitu lemah lembu. Nada bicara Tian Hongjun barusan membuat dia takut tapi berusaha semaksimal mungkin agar terlihat baik baik saja. "Aku Ming Tao, kakak dari Ming Ying atau Mo Chang An", Ming Tao memberi senyum ramahnya kepada Tian Hongjun.

"Saudara?", Tian Hongjun berbalik dan berjalan kearah Ming Tao. "JIKA KAMU SAUDARANYA, BAGAIMANA BISA KAMU MEMEPERLAKUKAN SAUDARANYA SEPERTI INI", Xie Shi dan Tian Weixing cepat maju menghalangi Tian Hongjun takut dia lepas kendali karena amarah.

"Yang Mulia Kaisar, ini bukan salah Tuan Ming Tao tapi Rong Bai", jelas Tian Weixing takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Itu benar, Rong Bai adalah kekasih ku tapi...", nada bicara Ming Tao terdengar sedih, dia menunduk namun beberapa saat kemudian dia mendongak dan berkata, :" Dia bukan Rong Bai yang ku kenal. Tolong selamatkan keponakanku, pergilah ke tengah desa. Kamu akan menemukan rumah panggung yang di aliri tujuh sungai dibawahnya di belakang rumah itu ada pohon ginkgo yang berusia ratusan tahu. Rong Bai mungkin sedang mengadakan ritual sekarang". "Cepat sebelum terlambat", imbuhnya dengan derai air mata.

Tian Hongjun yang mendengar anaknya di korbankan sebagai persembahan bergegas ke arah pintu tapi kemudian dia berbalik. "Dia tidak mungkin mengorbankan putraku tanpa tujuankan", katanya pada Ming Tao.

Ming Tao yang mengetahui arti kata kata Tian Hongjun menunduk sedih kembali. "Itu benar, dia ingin menyelamatkanku dan anak ini. Tapi sayang caranya beresiko dan salah", Ming Tao mengelus perutnya yang besar.

Tian Hongjun berbalik pergi. Melihat Tian Hongjun pergi Ming Tao meminta Tian Weixing membawanya pergi menyusul Tian Hongjun dan menyuruh Xie Shi tinggal di pondok bambu menemani Mo Chang An.

[END][BL]The Evil Emperor Fall In Love By SVDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang